dr. Telur Gulung St Pt Spesialis Penyakit Lapar, Jajanan Murah Meriah yang Diminati Ragam Kalangan

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Kumandang azan Magrib terdengar di jalanan di daerah Pasar Baru, Kecamatan Pauh, Kota Padang.

Kendaraan lalu lalang, tidak terlalu padat cenderung lengang. 

Di sana ada satu unit gerobak sederhana, seorang pria tengah menggelar dagangannya.

Wajah pria itu penuh keringat dan tampak tabah membuat jajanan sederhana, telur gulung.

Pada spanduk gerobaknya bertuliskan dr. Telur Gulung, St, Pt, spesialis penyakit lapar, jadwal praktik 15.00 WIB - selesai, buka tiap hari kecuali hari kiamat, Insya Allah.

Baca juga: Menikmati Teh Telur Sambil Memandang Hamparan Sawah, Panorama Rancak di Kamang Mudiak Kabupaten Agam

Baca juga: Banyak yang Belum Tahu, Ini Beda Sala Lauak dengan Sala Bulek Meski Sama-sama Jajanan Khas Pariaman

Kemudian dicantumkan harga seribu, dijual cepat, butuh duit.

"Tujuannya biar mudah diingat orang," kata penjual telur gulung Slamet Ariyadi (31).

Meskipun tampak sederhana, nyatanya jajanan yang satu ini tak pernah sepi pembeli selalu ramai setiap harinya.

"Alhamdulillah dari awal ramai, bermodalkan setengah papan telur, omset hari pertama Rp19 ribu. Sekarang sampai Rp700 hingga 800 ribu sehari," ujar Slamet.

Usaha telur gulung Slamet buka setiap hari, namun di tengah pandemi saat ini hanya buka pada pukul 15.00 hingga selesai saja.

Telur gulung disajikan dengan varian original, isi sosis, ada juga sosis dibaluti bihun.

Satu tusuk telur gulung dijual dengan harga seribu yang disajikan menggunakan saus dan tempat penyajian menggunakan plastik. 

Baca juga: Mengintip Cara Membuat Keripik Jengkol di Pariaman, Teman Lauk yang Bisa Meningkatkan Selera Makan

"Cara bikinnya gampang, olahan telur yang diberi penyedap rasa lalu dimasak dengan minyak panas dengan cara digulung," jelas alumnus Pertanian Unand angkatan 2008 ini.

Dulunya Slamet bekerja di sebuah perusahaan kelapa sawit.