Kisah Seorang Ibu di Padang Pariaman, Hidupi 3 Orang Anak, Penghasilan Rp 30 Ribu Sehari
Roza Endriana (33) seorang warga di Nagari Balah Air Utara, Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat harus
Penulis: Wahyu Bahar | Editor: Mona Triana
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Wahyu Bahar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG PARIAMAN - Roza Endriana (33) seorang warga di Nagari Balah Air Utara, Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat harus menghidupi 3 orang anaknya seorang diri.
Selama 3 tahun terakhir ia membesarkan 3 orang anaknya seorang diri, karena telah berpisah dengan mantan suaminya.
Ia mengaku alami kesulitan ekonomi, apalagi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
3 orang anaknya berstatus sebagai pelajar Sekolah Dasar.
Baca juga: Kisah Zulkan: Driver Pariwisata yang Beralih Jadi Pengusaha Kuliner di Kamang Mudiak, Agam
Baca juga: Kisah Nenek 70 Tahun di Padang Pariaman yang Rumahnya Terendam Banjir: Tidak Bisa Tidur di Kasur
Baca juga: Kisah Kakek Nawi: Pejuang Kemerdekaan RI di Padang, Saksi Agresi Militer Belanda saat Kuasai Sumbar
Anak sulungnya kelas 5 SD, anak keduanya kelas 4 SD, dan si bungsu pelajar kelas 1 SD.
Roza mengatakan, sehari-hari ia juga bekerja serabutan.
"Apapun pekerjaannya, saya lakukan selagi badan masih kuat, yang penting anak-anak sehat, bisa makan dan minum, serta terpenuhi kebutuhan sekolahnya," ungkap Roza.
Biasanya kata Roza, penghasilannya berasal dari menjahit (bordir) mukena.
"Sehari biasanya saya bisa selesaikan jahitan mukena sebanyak 2 kain, itu sudah maksimal," kata Roza.
Ia mengatakan 2 mukena yang ia jahit dihargai uang Rp 30 ribu.
Dan uang sebanyak itu kata Roza, belum sepenuhnya mencukupi kebutuhan sehari-hari keluarganya, apalagi 3 orang anaknya butuh biaya disetiap harinya.
Kemudian, ia mengaku juga bekerja serabutan, karena pekerjaan menjahit saja tidak bisa mencukupi kebutuhan keluarganya.
"Kadang ada tawaran untuk mencuci alat-alat pelaminan, saya sanggupi," kata dia.
Kemudian, untuk kebutuhan perut kadang ia dan anaknya dibantu oleh kakak dan adiknya.
Baca juga: Tulislah Pesan yang Terdapat pada Dongeng Kisah Petani dan Anak Harimau!
Baca juga: Pelajaran Apa yang Kamu Dapatkan dari Dongeng Kisah Semut dan Merpati?
Baca juga: Kisah Tomi Jualan Bendera di Kota Padang: Menunggu Sejak Pagi, Barulah Pukul 14.00 Terjual Selembar
"Kadang kami makan di rumah kakak, atau tetangga sekitar," papar dia.
Sementara itu, bantuan dari warga sekitar dan pihak nagari juga diterimanya.
"Bantuan dari pemerintah juga saya terima setiap bulannya sebanyak Rp 300 ribu," kata dia.
TribunPadang.com menemui Roza dirumahnya pada hari Selasa (24/8/2021) siang.
Rumah tersebut ia tempati sejak 3 tahun yang lalu, usai berpisah dengan mantan suaminya.
Kondisi rumahnya tampak memprihatinkan, lantainya terbuat dari coran kasar, dan beralaskan tikar plastik yang compang camping.

Dinding-dinding rumahnya terbuat dari anyaman bambu yang sudah tidak layak, karena bolong disana sini.
Kata Roza, atap rumahnya juga bocor dibeberapa titik, sehingga jika turun hujan, rintik air akan masuk ke rumahnya.
Beberapa buah buku tulis tampak ia jemur karena basah saat hujan lebat mengguyur daerah sekitar.
"Buku itu buku pemberian dari orang untuk anak-anak, namun karena hujan sejak beberapa hari yang lalu, buku-buku tersebut basah," kata Roza.
Terdapat 1 lemari pakaian dan 1 unit mesin jahit di rumah Roza.
2 kamarnya di tempati masing-masing oleh Roza, dan satu kamar oleh ketiga anaknya.
Di kedua kamar tampak kasur yang lusuh dan sudah tak empuk lagi.
Kemudian, kondisi kamar mandinya tanpa atap, dan tanpa pintu.
Baca juga: Profil Denmark Euro 2020 : Kisah Klan Schmeichel di bawah Mistar Gawang Tim Dinamit
Baca juga: Kisah Nelayan Pariaman Terombang-ambing di Laut setelah Kapal Karam, Bertahan Pakai Pelampung Bocor
Bak mandinya ialah sebuah sumur batu, yang setiap hari digunakan ia dan anaknya.
Ia menggunakan terpal plastik sebagai pintu kamar mandi.
Atas kondisi rumahnya tersebut, Roza juga berharap sedapatnya pemerintah yang berwenang dapat membantu perbaikan terhadap rumahnya.
Sehingga anak-anaknya lebih nyaman untuk beraktifitas dan belajar.
Baca juga: KISAH Kakek Driver Ojol Jadi Korban Begal, Korban Dapat Motor Baru dan Donasi Rp 101 Juta
Sementara itu, Wali Nagari setempat, Afrizal mengatakan bahwa kondisi Roza memang begitu adanya.
"Roza adalah salah satu warga kita yang cukup memprihatinkan kondisinya," kata Afrizal.
Pihaknya mengaku tengah mengusahakan dan menguapayakan kucuran dana dari berbagai pihak untuk membantu Roza memperbaiki rumah tersebut sehingga layak huni.
"Kami dari pihak nagari mengusahakan dan mengupayakan untuk mencari donatur dari komunitas yang ada di Kabupaten Padang Pariaman," kata Afrizal. (*)