Kasus Covid-19 pada Anak di Sumbar Meningkat, IDAI Usul Wajib Vaksin Sebelum Belajar di Sekolah
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Sumatera Barat, Didik Hariyanto mengatakan, hampir 11 ribu anak di Sumbar terpapar Covid-19.
Penulis: Rima Kurniati | Editor: afrizal
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rima Kurniati
TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Sumatera Barat, Didik Hariyanto mengatakan, hampir 11 ribu anak di Sumbar terpapar Covid-19.
Anak yang terpapar Kasus covid-19 juga mengalami peningkatan secara signifikan.
Kenaikan ini mulai terjadi pada bulan Juni, Juli dan Agustus tahun 2021.
Baca juga: RSUP M Djamil Padang Mulai Vaksin Covid-19 Bagi Anak Di Atas 12 Tahun, Targetkan 500 Orang
Baca juga: Cara Cek Stok Vaksin Covid-19 Real Time hingga Tingkat Kota/Kab, Pahami Arti Warna dan Estimasi
Kenaikan mencapai tiga ratus persen.
"Bulan Juni sekitar 900-an, lalu Juli naik jadi 3000-an, dan Agustus minggu pertama sampai 1100 orang," kata Didik Hariyanto, Jumat (20/8/2021).
Untuk itu, ia mengusulkan agar sebelum sekolah tatap muka dimulai, anak-anak diwajibkan divaksinasi Covid-19, selain menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
"Agar anak memilik imun dan antibodi yang kuat," katanya.
Sementara kasus meninggal pada anak ada 13 orang, dikarenakan komorbid atau penyakit bawaan.
Sebelum divaksin, anak-anak akan diperiksa atau screening terlebih dahulu.
Jika memiliki auto imun, penyakit bawaan ataupun demam, anak tidak akan dipaksa ikut vaksin.
Sementara kejadian pasca vaksinasi Covid-19 atau KIPI pada anak belum ada temuan.
Didik Hariyanto mengatakan, hingga kini vaksinasi Covid-19 bagi anak di Sumbar baru 15 persen.
Sementara target agar terbentuk herd imunity sebanyak 589 ribu anak.
"Kita berharap orang tua mendukung, karena kalau orang tua tidak mendukung bagaimana anak akan ikut vaksin," tambahnya. (*)