Corona Sumbar
RSUD Rasidin Padang Butuh 40 Tabung Oksigen Tiap Hari, Direktur: Bertambah Sejak Kasus Covid-19 Naik
Direktur RSUD Rasidin dr Herlin Sridiani mengatakan, rata-rata setiap harinya kebutuhan oksigen mencapai 40 tabung.
Penulis: Rima Kurniati | Editor: afrizal
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Kebutuhan oksigen untuk pasien Covid-19 di RSUD Rasidin Kota Padang mengalami peningkatan.
Hal ini mengingat bertambahnya kasus Covid-19 yang dilayani RSUD Pemko Padang ini.
Direktur RSUD Rasidin dr Herlin Sridiani mengatakan, rata-rata setiap harinya kebutuhan oksigen mencapai 40 tabung.
Baca juga: Positivity Rate Covid-19 Sumbar Masih di Atas 15 Persen, Rumah Sakit Banyak yang Penuh
Baca juga: Stok Oksigen Medis Menipis, Pemprov Sumbar Minta Bantuan ke Riau dan Sumatera Selatan
Sementara sebelumnya, kebutuhan di RSUD ini hanya 25 sampai 30 tabung oksigen per hari.
"Sekarang memang menambah, sejak lonjakan kasus sampai 40 tabung oksigen setiap hari," kata Herlin Sridiani, Jumat (23/7/2021).
Menurutnya, RSUD Rasidin tidak menyediakan stok oksigen untuk waktu lama.
Namun pasokan oksigen diantarkan setiap hari oleh pihak penyedia oksigen.
"Rumah sakit hanya stok oksigen untuk kebutuhan sehari," tambahnya.
Herlin Sridiani mengatakan, pasokan oksigen masih lancar dipasok setiap hari oleh penyedia.
"Untuk sekarang, pasokan oksigen kita masih lancar," ujarnya.
Sumbar Minta Bantuan Oksigen
Sempat dinyatakan aman, kondisi stok oksigen di sejumlah rumah sakit di Sumbar mulai menipis lagi.
Melihat kondisi tersebut, Pemprov Sumbar terus berkoordinasi dengan pihak penyedia tabung oksigen agar dapat memenuhi kebutuhan tabung oksigen bagi rumah sakit yang menangani pasien Covid-19.
"Kemarin sempat kekurangan, tapi itu sudah diselesaikan, Rumah Sakit Unand tidak bisa mensupply oksigen karena sedang kehabisan bahan baku liquid," terang Kepala Dinas Kesehatan Sumbar Arry Yuswandi, Jumat (23/7/2021).
Baca juga: Oksigen di RS Achmad Mochtar Bukittinggi Menipis, Diperkirakan Bertahan Hingga Siang Hari
Baca juga: Rumah Sakit di Sumatera Barat Kekurangan Stok Oksigen, Wagub: Semua Bahan Baku dari Luar Sumbar
Pihak rumah sakit, kata Arry, terus berupaya mencari oksigen tabung supaya kebutuhan pasien terutama yang terinfeksi Covid-19 terpenuhi.
"Kita carikan di tempat lain, Alhamdulillah dapat bantuan sore sebanyak 50 tabung oksigen, tadi malam 100 tabung," ucap Arry.
Arry mengatakan, dengan penambahan itu RS Unand tak lagi kekurangan oksigen, apalagi supplier yang biasa untuk M Djamil sudah tersedia bahan baku liquidnya.
Meski begitu, lanjutnya, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) terus meminta bantuan tabung oksigen kepada Pemerintah Provinsi Riau dan Sumatera Selatan.
Hal itu sebagai antisipasi kebutuhan pasien di tengah lonjakan kasus baru Covid-19.
Baca juga: Soal Kebutuhan Oksigen di Sumbar, Kadinkes Arry Yuswandi: Meningkat hingga 300 Persen
"Mudah-mudahan tidak ada lagi kekurangan, kita sedang buat surat ke Pemprov Riau dan Sumatera Selatan untuk bantuan oksigen, seberapa diberi kita tampung," tutur Arry.
Stok di RSAM Menipis
Persediaan oksigen medis cair di RS Achmad Mochtar Bukittinggi Sumbar dikabarkan semakin menipis pada, Jumat (23/7/2021) pagi.
Menurut perkiraan, persediaan oksigen yang tersisa hanya dapat bertahan hingga siang nanti.
Direktur utama RSAM Bukittinggi Khairul Said membenarkan kabar tersebut.
"Stok oksigen RSAM hanya bisa bertahan sampai pukul 12.00 WIB siang ini. Kondisi pagi ini apa sudah masuk stok yang baru, saya belum dapat laporan," tutur Khairul Said.
Baca juga: Sempat Teriak Kekurangan Stok Oksigen, RS Unand Dapat Bantuan, Dirut: Hanya Cukup untuk 6 Jam
Baca juga: Soal Kebutuhan Oksigen di Sumbar, Kadinkes Arry Yuswandi: Meningkat hingga 300 Persen
Hingga saat ini pihaknya masih terus mengusahakan agar pasokan ketersediaan oksigen segera terpenuhi kembali.
"Oksigen yang tersedia, kita butuh yang untuk covid-19 saja 60 tabung oksigen per 8 jam.
"Tadi malam sudah terpasang 60 tabung, pagi ini sisa 60 tabung, diperkirakan habis pukul 12.00 WIB."
"Untuk pasien di luar Covid-19 kita butuh 40 tabung sehari, kalau untuk pasien Covid-19 hampir 180-220 per hari," ucapnya.
Baca juga: Sumbar Dapat Bantuan 30 Ton Oksigen Cair untuk Pasien Covid-19 dari PT Indah Kiat Riau
Baca juga: PPKM Darurat di Kota Bukittinggi, Wako Erman Safar: Butuh 100 Tempat Tidur dan 100 Tabung Oksigen
Khairul Said mengaku belum mengetahui secara pasti kapan pasokan oksigen akan tiba.
Pasalnya kedatangan akan bergantung pada jam keberangkatan itu sendiri.
"Memang pasokan sempat terganggu, Alhamdulillah tadi malam masuk stok oksigen untuk dua kali ganti. Itu untuk Covid-19 saja. Sementara untuk reguler, masih menunggu," jelasnya. (*)
Bahan baku dari Luar Sumbar
Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy mengungkapkan tak hanya Rumah Sakit Unand yang kekurangan stok oksigen medis.
Dia menegaskan persoalan kurangnya stok oksigen ini hampir terjadi di seluruh rumah sakit rujukan Covid-19 di Sumatera Barat.
Menurutnya hal itu terjadi karena sulitnya mendapatkan bahan baku liquid untuk memproduksi oksigen.
Baca juga: Oksigen di RS Achmad Mochtar Bukittinggi Menipis, Diperkirakan Bertahan Hingga Siang Hari
Baca juga: Sempat Teriak Kekurangan Stok Oksigen, RS Unand Dapat Bantuan, Dirut: Hanya Cukup untuk 6 Jam
"Memang stok (oksigen) sedang kurang, stok liquid dari Jakarta juga dibatasi untuk Sumatera, bahkan dipotong hingga 50 persen."
"Di Jawa juga rebutan oksigen. Kita tidak punya pabrik yang betul-betul memproduksi liquid, semuanya bahan baku dari luar Sumbar," sambung Audy.
Wagub menyebut, pihaknya terus berupaya melakukan koordinasi dengan dua perusahaan besar yang bergerak di bidang industri kertas di Riau.
Yakni PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) dan Indah Kiat untuk membantu kebutuhan kekurangan oksigen di Sumbar.
Baca juga: Soal Kebutuhan Oksigen di Sumbar, Kadinkes Arry Yuswandi: Meningkat hingga 300 Persen
"Kita lagi koordinasi dengan Riau untuk bantuan CSR-nya, sementara bisa ditagih dari situ," ucap Audy. (*)
Persediaan Menipis di RSAM
Persediaan oksigen medis cair di RS Achmad Mochtar Bukittinggi Sumbar dikabarkan semakin menipis pada, Jumat (23/7/2021) pagi.
Menurut perkiraan, persediaan oksigen yang tersisa hanya dapat bertahan hingga siang nanti.
Direktur utama RSAM Bukittinggi Khairul Said membenarkan kabar tersebut.
"Stok oksigen RSAM hanya bisa bertahan sampai pukul 12.00 WIB siang ini. Kondisi pagi ini apa sudah masuk stok yang baru, saya belum dapat laporan," tutur Khairul Said.
Baca juga: Sempat Teriak Kekurangan Stok Oksigen, RS Unand Dapat Bantuan, Dirut: Hanya Cukup untuk 6 Jam
Baca juga: Soal Kebutuhan Oksigen di Sumbar, Kadinkes Arry Yuswandi: Meningkat hingga 300 Persen
Hingga saat ini pihaknya masih terus mengusahakan agar pasokan ketersediaan oksigen segera terpenuhi kembali.
"Oksigen yang tersedia, kita butuh yang untuk covid-19 saja 60 tabung oksigen per 8 jam.
"Tadi malam sudah terpasang 60 tabung, pagi ini sisa 60 tabung, diperkirakan habis pukul 12.00 WIB."
"Untuk pasien di luar Covid-19 kita butuh 40 tabung sehari, kalau untuk pasien Covid-19 hampir 180-220 per hari," ucapnya.
Baca juga: Sumbar Dapat Bantuan 30 Ton Oksigen Cair untuk Pasien Covid-19 dari PT Indah Kiat Riau
Baca juga: PPKM Darurat di Kota Bukittinggi, Wako Erman Safar: Butuh 100 Tempat Tidur dan 100 Tabung Oksigen
Khairul Said mengaku belum mengetahui secara pasti kapan pasokan oksigen akan tiba.
Pasalnya kedatangan akan bergantung pada jam keberangkatan itu sendiri.
"Memang pasokan sempat terganggu, Alhamdulillah tadi malam masuk stok oksigen untuk dua kali ganti. Itu untuk Covid-19 saja. Sementara untuk reguler, masih menunggu," jelasnya. (*)