Gubernur Mahyeldi Tegaskan Belum Ada Keputusan Perpanjangan PPKM Darurat di Sumbar
Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi menegaskan hingga saat ini belum ada keputusan untuk memperpanjang PPKM darurat di daerah itu karena pelaksa
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Mona Triana
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi menegaskan hingga saat ini belum ada keputusan untuk memperpanjang PPKM darurat di daerah itu karena pelaksanaannya masih dalam tahap evaluasi.
"Kita baru saja rapat melalui zoom meeting dengan Menko Perekonomian, Menteri Kesehatan, Menteri Keuangan, Menteri Agama, Menteri Dalam Negeri dan Gubernur dan Forkopimda se-Indonesia, belum ada keputusan untuk perpanjangan PPKM di Sumbar," katanya, Sabtu (17/7/2021).
Ia mengatakan dalam beberapa waktu terakhir pemerintah kota yang terkena kebijakan PPKM darurat di Sumbar telah melakukan beberapa upaya untuk memperbaiki indikator penilaian atau assessment diantaranya menambah jumlah tempat tidur untuk pasien Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).
Baca juga: PPKM Darurat Diperpanjang Hingga Akhir Juli 2021, Menahan Penyebaran Kasus
Baca juga: VIRAL Video Cekcok Petugas dan Pedagang Pasar Raya saat Patroli PPKM Darurat, Sarah: Saya Komplain
Baca juga: Masjid Raya Sumbar Tak Gelar Salat Idul Adha 2021, Pengurus: Ikuti Ketentuan PPKM Darurat Padang
Dengan penambahan jumlah tempat tidur untuk pasien Covid-19 tersebut diharapkan persentase tingkat keterisian tempat tidur atau BOR bisa diturunkan.
Saat ini secara umum, lanjutnya, BOR rumah sakit di Sumbar mencapai 67 persen.
"Kita berharap dengan upaya-upaya yang telah dilakukan ini tingkat assessment Sumbar bisa diturunkan dari level 4 sehingga tidak perlu kebijakan PPKM darurat," sambungnya.
Selain itu, kata dia, Sumbar juga sedang berupaya untuk menjaga ketersediaan stok oksigen untuk memasok kebutuhan rumah sakit di daerah itu.
Baca juga: PPKM Darurat di Tiga Daerah Sumatera Barat Diperpanjang atau Tidak, Ini Kata Wagub Audy Joinaldy
Baca juga: Langgar Prokes saat Pemberlakuan PPKM, Satpol PP Beri Surat Panggilan Pemilik Rumah Makan di Padang
Baca juga: PPKM Darurat di Padang: Pantai Padang Tampak Sepi, Akses Jalan Masuk di Depan Masjid Al Hakim Tutup
"Kita mendapatkan bantuan dari Gubernur Riau, Syamsuar berupa oksigen sebanyak 30 ton yang merupakan CSR dari PT Indah Kiat," terangnya.
Menurutnya, bantuan tersebut menambah jumlah stok oksigen di Sumbar sehingga diharapkan bisa memenuhi kebutuhan Rumah Sakit yang melayani pasien Covid-19.
"Nanti Dinas Kesehatan Provinsi yang mengatur alokasi oksigen untuk Rumah Sakit yang membutuhkan," tambahnya.
Baca juga: PPKM Darurat di Padang: Pedagang Pantai Purus Mengeluh, Tak Dapat Penghasilan Lalu Pinjam ke Saudara
Baca juga: Imbas PPKM Darurat, Kepala BI Sumbar: Pertumbuhan Ekonomi Kembali Tertahan
Sementara itu Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono menyinggung tentang rumah sakit di kota Bukittinggi yang belum maksimal melakukan konversi tempat tidur untuk pasien Covid-19.
Dia menyebutkan berdasarkan data BOR Rumah Sakit di Bukittinggi sudah mencapai 75 persen sementara konversi tempat tidur baru sekitar 15 persen dari target maksimal 40 persen.
Ia mendorong agar konversi tempat tidur untuk pasien Covid-19 itu bisa ditingkatkan sehingga persentase BOR bisa diturunkan. (*)