Jawaban Tema
Kunci Jawaban Tema 2 Kelas 6 Halaman 10, 11, 14, 15, Pembelajaran 2 Subtema 1 Rukun Dalam Perbedaan
Simak kunci jawaban Buku Tematik Kelas 6 Tema 2 Persatuan Dalam Perbedaan, Pembelajaran 2 Subtema 1 Rukun Dalam Perbedaan, Halaman 10, 11, 14 dan 15.
Penulis: Mona TR | Editor: Mona Triana
Ayo Berkreasi
Bacalah teks berikut dalam hati!
Lego-Lego, Tari Adat Alor Bermakna Persatuan
Tarian adat adalah salah satu kekayaan budaya yang disampaikan secara turun-temurun dari nenek moyang. Tarian adat kerap memiliki pesan dan makna yang luhur. Salah satunya ada pada tari Lego-lego dari Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Tarian ini ditujukan untuk mengajak masyarakatnya bersatu membangun kampung dan negeri. Pada masing-masing kawasan di Kabupaten Alor terdapat gaya tari dan nyanyian yang berbeda-beda, namun formasinya tetap sama, yakni lingkaran. Masing-masing nyayian dan pantun yang diungkapkan saat menari, memiliki arti serta harapan yang berbeda-beda. Beberapa literatur menyatakan bahwa tarian ini sempat menjadi perang. Sekarang tarian ini lebih sering digunakan untuk menyambut tamu.
Tamu disambut oleh masyarakat yang dituakan, lalu diajak menuju sebuah pohon besar yang rindang, dengan beberapa warga perempuan yang berpegangan tangan mengelilingi pohon. Tamu dipersilakan untuk ikut serta dalam tarian tersebut. Dengan gerakan kaki yang diatur sedemikian rupa, penari akan bergerak mengitari pohon. Pasa saat yang sama, sirih pinang dan minuman sopi ditawarkan. Gerakan kaki dan nyayian di masing-masing daerah bisa saja berbeda, namun bentuk formasi lingkaran dan komponen tradisional lainnya tetap sama.
Di dalam lingkaran, ada tiga lelaki yang memiliki tugas berbeda. Ada pemukul gong yang nadanya akan digunakan untuk menghitung langkah penari, kemudian ada seorang lelaki yang bernyanyi sekaligus mengucapkan pantun, dan seorang lagi bertugas membagikan sirih pinang serta minuman sopi.
Selain menjadi identitas setiap suku, tarian ini menjadi salah satu identitas pemersatu masyarakat Alor yang punya mimpi agar masyarakat dan pendatang terus bersatu membangun kampung serta negeri.
Setiap tari tradisional terdiri atas penari yang melakukan tarian secara perorangan, berpasangan, atau berkelompok. Kegiatan menari lebih dari satu orang apalagi berkelompok dalam jumlah yang cukup besar membutuhkan kekompakan.
Posisi dalam menari perlu diperhatikan oleh seorang penari. Pengaturan posisi ini disebut dengan pola lantai. Seorang penari harus memperhatikan perpindahan, pergerakan, dan pergeseran posisi saat menari. Pola lantai adalah pola denah yang harus dikuasai oleh seorang penari dan berfungsi untuk membuat posisi dalam sebuah ruang gerak.
Perhatikan jenis pola lantai berikut!
Pola Lantai Vertikal (Lurus)
Tari klasik banyak menggunakan pola lantai vertikal. Penari membentuk garis vertikal, yaitu garis lurus dari depan ke belakang atau sebaliknya. Pola lantai ini memberikan kesan sederhana, tetapi kuat. Contoh tari dengan pola lantai lurus adalah Tari Yospan, Papua Tari Serimpi, Jawa Tengah Tari Baris Cengkedan, Bali.
Baca juga: Kunci Jawaban Tema 1 Kelas 6 Halaman 141 143 144, Pembelajaran 4 Subtema 3, Selamatkan Makhluk Hidup
Baca juga: Kunci Jawaban Tema 1 Kelas 6 Halaman 128, 129, 131, 132, Pembelajaran 2 Subtema 3
Baca juga: Apa yang Dimaksud Bronkus? Simak Kunci Jawaban Tema 2 Kelas 5 Halaman 16

Pola Lantai Diagonal
Penari berbaris membentuk garis menyudut ke kanan atau ke kiri. Contoh tari dengan pola lantai diagonal adalah Tari Gending Sriwijaya, Sumatra Selatan.