Hari Kedua PPDB SD di Padang, Orang Tua Masih Datangi Sekolah, Tunggu Bukti Pendaftaran

Laporan Wartawan  TribunPadang.com, Rima Kurniati.

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat Sekolah Dasar (SD) di Kota Padang memasuki hari kedua, Selasa (15/6/2021).

Pantauan TribunPadang.com, pelaksanaan PPDB di SD 05 Surau Gadang, Siteba masih berlangsung ramai.

Orang tua masih berdatangan ke sekolah untuk mendaftarkan anaknya.

Namun sebagian orang tua lagi tampak menunggu bukti pendaftaran yang tak kunjung keluar.

Baca juga: Server PPDB Sempat Down, Cuma 2 Calon Siswa yang Bisa Daftar di SDN 44 Sungai Lareh Padang

Baca juga: PPDB di SDN 44 Sungai Lareh Batasi Pendaftaran 20 Orang Dalam Satu Hari

Orang tua calon siswa, Zulliati mengaku sudah mendaftarkan anaknya sejak pada hari pertama.

Namun bukti pendaftarannya belum keluar.

"Kemarin jaringan error, sudah menunggu kemarin ternyata belum keluar, makanya disuruh lagi datang kesini," kata Zulliati.

Zuliati mengaku tidak mengalami kesulitan mengurus berkas.

Hanya saja lama mununggu bukti pendaftaran.

Bukti pendaftaran ini nanti berguna untuk melihat hasil seleksi PPDB yang diumumkan tanggal 20 Juni 2021.

Baca juga: PPDB SD Padang 2021, Kepala SD 01 Sawahan: Orang Tua Banyak Tak Penuhi Persyaratan

Baca juga: Dukung Pelaksanaan PPDB Online SMA dan SMK Sumbar, Kominfotik Perkuat Kapasitas Sistem PPDB

"Bukti ini artinya sudah mendaftar, nanti ketika pengumuman keluar tinggal melihat saja kelulusannya," tambahnya.

Zulliati mengatakan, usia sang anak juga sudah memenuhi aturan 6 tahun 3 bulan.

"Pendaftaran gampang, tinggal ambil formulir lalu disi sesuai data," ungkapnya

Sementara itu, orang tua siswa lainnya, Wahyu mengatakan, mendaftar di hari kedua sebab sebelumnya harus mengurus berkas. 

"Kemarin juga hujan, baru sempat hari daftarkan anak," kata Wahyu.

Wahyu mengaku hanya memilih satu sekolah saja untuk sang anak, sebab dekat dengan rumah.

"Hanya pilih SD ini saja, kemungkinan lulus karena usianya 7 tahun, tiga bulan," kata Wahyu.

Wahyu mengaku kesulitan mengurus berkas kartu keluarga, karena baru saja pindah rumah.

"Seharusnya dekat rumah saja di Sungai Sapih, tapi karena KK masih di sini, terpaksa sekolah dekat sini," ungkapnya. (*)