Warga Sumbar Jadi Korban Kecelakaan PO Sambodo di Sumsel Berasal dari Solok, Batusangkar dan Harau

Warga Sumbar Jadi Korban Kecelakaan PO Sambodo di Sumsel Berasal dari Solok, Batusangkar dan Harau

Editor: afrizal
SRIPOKU.COM/FAJERI RAMADHONI
Kondisi Bus PO Sambodo bernopol B 7314 NGA yang mengalami kecalakaan lalu lintas (Lakalantas) tunggal di Jalan Lintas Timur (Jalintim) tepatnya di tikungan Harmoko di Desa Senawar Jaya, Kecamatan Bayung Lencir, Muba, Kamis (27/5/21) sekitar pukul 05.00 WIB. 

TRIBUNPADANG.COM- Tiga warga Sumatera Barat yang menjadi korban kecelakaan bus PO Sambodo di Sumatera Selatan berasal dari 3 daerah berbeda. 

Melansir Sripoku.com, tiga warga asal Sumatera Barat terdata sebagai korban meninggal dunia akibat bus PO Sambodo terbalik di di Desa Senawar Jaya, Kecamatan Bayung Lencir, Muba, Sumatera Selatan.

Tiga penumpang asal Sumbar ini, dua di antaranya adalah anak-anak.

Dia adalah AZH (9) warga Koto Solok Sumatera Barat dan HHS (11) warga Kecamatan Harau Sumatera Barat.

Baca juga: Warga Asal Sumbar Tewas Dalam Kecelakaan Bus PO Sambodo di Sumatera Selatan, Terguling di Tikungan

Baca juga: KRONOLOGI Kecelakaan Beruntun di Baso Kabupaten Agam, Polisi: Truk Sampah Berhenti di Pinggir Jalan

Satu korban lagi Doya Aprilia (28) warga Batusangkar Sumatera Barat.

Ada empat korban jiwa dalam kecelakaan PO Sambodo ini.

Satu korban lainnya adalah NF (7) warga Kota Tangerang Jawa Barat.

Keempat korban meninggal tersebut diketahui semuanya merupakan wanita. Sementara penumpang lainnya ada yang mengalami luka berat 3 orang.

Kecelakaan maut itu terjadi di Tikungan Harmoko, yang berlokasi di Desa Senawar Jaya, Kecamatan Bayung Lencir, Muba, Kamis (27/5/2021) sekitar pukul 05.00 WIB.

Salah satu penumpang yang selamat, yakni Madi, mengungkapkan kronologi kecelakaan di Tikungan Harmoko ini.

Ia mengatakan, sebelum kecelakaan terjadi bus sempat istirahat di rumah makan Simpang Raya.

Saat itu juga sopir bus PO Sambodo berganti, selama dalam perjalanan bus seperti melayang-layang ketika dibawa sopir pengganti.

“Sopirnya ganti waktu istirahat makan, jadi waktu yang baru bawa mobil di tikungan pertama saja menurut dia sudah melayang. Karena khawatir mengerem mendadak jadi saya bereskan barang, saya lanjut tidur kemudian mobil melayang dan terguling kesebalah kiri,” ungkapnya.

Hal yang sama diungkapkan oleh Rani (28), menurutnya dari tikungan awal yang ke kiri itu sudah oleng, jadi sopir seperti tidak bisa mengendalikan mobil tersebut

"Jadi waktu di tikungan kekanan oleng jatuh kekiri, saya belum tidur, baru sekitar 10 atau 15 menit gitu dari rest area,"ungkapnya.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved