Berita Internasional
Terkait Senjata Nuklir Korut, Presiden Joe Biden Peringatkan Takkan Beri Pengakuan Internasional
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menegaskan bahwa Washington menginginkan Korea Utara atau Korut menyerah dengan pengembangan senjata nuklirnya
TRIBUNPADANG.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menegaskan bahwa Washington menginginkan Korea Utara atau Korut menyerah dengan pengembangan senjata nuklirnya.
Dilansir Daily Mail, Biden bersumpah takkan memberikan pengakuan internasional, seperti yang dilakukan Presiden AS ke-45 Donald Trump kepada Korea Utara.
Selama konferensi pers dengan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, Biden mengatakan tidak menutup kemungkinan dirinya akan bertemu dengan Kim Jong Un.
Tapi, Biden bersikeras tidak akan meniru upaya 'masa lalu'.
Baca juga: Joe Biden Umumkan 90% Warga Amerika Serikat, Bisa Divaksinasi pada 19 April 2021 Mendatang
Baca juga: Presiden Joe Biden Ingin Lanjutkan Kerja-sama AS dengan Rusia, Terkait Perjanjian Senjata Nuklir
Sebelumnya, Trump bertemu dengan Pemimpin Tertinggi Korea Utara tersebut dalam tiga kali kesempatan dan bertukar 'surat cinta'.
"Saya tidak akan memberikan semua yang dia (Kim Jong Un) cari," kata Biden, yaitu "pengakuan internasional".
Di sisi lain, Moon Jae-in yang memiliki hubungan buruk dengan Trump, memuji sikap Joe Biden.
Moon adalah pemimpin dunia kedua yang mengunjungi Gedung Putih Biden, setelah Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga.
Biden mengatakan dia dan Moon akan bekerja sama untuk mengatasi ancaman yang ditimbulkan oleh senjata nuklir dan program rudal balistik Korea Utara.
"Kami berdua sangat prihatin dengan situasi ini," kata Biden.
"Tujuan kami adalah dan tetap melakukan denuklirisasi lengkap di semenanjung Korea."
Dia juga mengumumkan penunjukan pejabat Departemen Luar Negeri, Sung Kim, sebagai utusan khusus untuk Korea Utara.

Biden juga mengumumkan bahwa AS akan memvaksinasi 550.000 prajurit Korea Selatan yang bertugas bersama pasukan AS di semenanjung.
Ini menandai komitmen pertama pemerintah Biden atas rencana yang akan dilakukan dengan 80 juta dosis vaksin yang ingin didistribusikan secara global dalam enam minggu ke depan.
Moon memulai kunjungannya dengan bertemu Wakil Presiden Kamala Harris, di mana dia menyampaikan pukulan halus pada Trump.