Cara dan Resep Khusus Membuat Ladu atau Arai Pinang yang Renyah Khas Pariaman
Ladu atau Arai Pinang adalah makanan ringan khas dari Pariaman biasa disajikan saat lebaran, penyambut tamu, atau pada acara perkawinan. Dilansir dar
Penulis: Wahyu Bahar | Editor: Mona Triana
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Wahyu Bahar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG PARIAMAN - Ladu atau Arai Pinang adalah makanan ringan khas dari Pariaman biasa disajikan saat lebaran, penyambut tamu, atau pada acara perkawinan.
Dilansir dari website resmi Disparbud Kota Pariaman, ladu adalah makanan ringan khas Pariaman, terutama di Kampung Perak, Pariaman Tengah.
Kemudian, asal mula ladu itu dibuat oleh masyarakat untuk acara perkawinan dan acara-acara lainnya.
Penamaan Arai Pinang adalah karna dibuat pakai cetakan daun pinang.
Kini ladu atau Arai Pinang dicetak menggunakan cetakan khusus, bisa juga dengan piring khusus bertampilan bunga.
Baca juga: Mengenal Rumah Ladu Ongga Kota Pariaman, Tetap Masak Pakai Kayu Bakar hingga Produksi 150 Kg/pekan
Baca juga: Cicip Rinuak Kuliner Khas Danau Maninjau, Menparekraf Sandiaga Uno Minta Agam Kembangkan Desa Wisata
TribunPadang.com meminta resep khusus memasak ladu kepada pengusaha Ladu, Arizal (58) di dapur produksinya, Minggu (23/5/2021).
Ungkap Arizal, Pertama-tama, siapkan bahan-bahan utama ladu, yaitu tepung beras, garam, kapur sirih, telur.
Selanjutnya tepung beras di sangrai/ oseng di dalam kuali. Dengan catatan, api kompor/ tungku tidak terlalu besar.
Proses tersebut kadang juga disebut marandang tapuang (merendang tepung).
Kata Arizal yang sudah belasan tahun berjualan ladu, kunci sukses membuat ladu adalah saat menyangrai tepung tersebut.
"Harus dipastikan api tungku/ kompor tidak besar dan tepung teraduk merata, prosesnya berlangsung lebih kurang 10-15 menit," kata dia.

Lebih lanjut dikatakannya, kalau proses penyangraian tersebut tidak maksimal, maka hasilnya pun tidak sempurna.
"Kalau menyangrai tepungnya tidak maksimal, maka ladu nya nanti kurang renyah, dan agak keras," lanjut dia.
Kemudian, disamping itu panaskan air hingga mendidih beserta sadah, dan garam secukupnya.
Langkah selanjutnya, tepung yang sudah disangrai secara sempurna, diaduk dengan air campuran kapur sirih dan garam.
Bahan-bahan tersebut juga bisa ditambah dengan daun pandan secukupnya, tergantung selera.
Proses mengaduk adonan biasanya dikerjakan di wadah lain, seperti ember atau baskom dengan centong (sendok yang terbuat dari kayu).
Baca juga: Nikmati Keindahan Alam di Kawasan Bukit Gado-gado Padang Sembari Menyantap Kuliner
Baca juga: PSBB Diperpanjang, Satpol PP Dapati Pedagang Kuliner Malam Sediakan Tempat Duduk & Remaja Nongkrong
Tepung dan air tersebut diaduk sampai adonan menjadi lebih legit, lalu aduk telur bersama adonan, hingga merata.
Kata Arizal, fungsi telur ialah untuk membuat ladu menjadi renyah dan gurih.
Kemudian, adonan ladu siap untuk dicetak.
Untuk mencetak adonan ladu ada pilihan-pilihannya, bisa dicetak dengan ekor piring, atau juga alat cetak khusus.
Bentuk cetakan ladu biasanya menyerupai pola daun pinang, yaitu bergaris.
Setelah dicetak, ladu siap untuk di goreng.
Baca juga: Tugu Gempa Padang Segera Dijadikan Pusat Kuliner Baru dan Fasilitasi Pedagang Kaki Lima
Baca juga: MENU Lebaran: Resep Sambal Goreng Ati dan Gulai Daging, Bisa Diracik Menu Ala Pribadi
Panaskan minyak goreng di dalam kuali secukupnya, yang penting jangan terlalu sedikit agar hasil ladu menjadi maksimal, renyah dan gurih tentunya.
Jika semua proses dilakukan dengan tepat dan benar, adonan ladu akan mengapung diatas minyak goreng yang dipanaskan, hingga berwarna cream atau kecoklatan.
Terakhir, jangan lupa angkat dan tiriskan ladu agar mengurangi minyak gorengnya.
Ladu atau arai pinang yang lezat dan renyah siap dihidangkan di wadah yang ada di rumah masing-masing, bisa di piring atau toples, sesuai pilihan. (*)