Rahul Tapan Kembali Banjir

Korban Banjir di Ranah Ampek Hulu Tapan Pesisir Selatan Mulai Diserang Demam dan Kutu Air

Hari kedua setelah banjir menghantam lagi Ranah Ampek Hulu Tapan Pesisir Selatan, sejumlah warga mengeluhkan demam

Penulis: Panji Rahmat | Editor: afrizal
istimewa
Banjir mengenangi Kecamatan Ranah Ampek Hulu dan Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan, Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Senin (17/5/2021) pagi air masih mengenangi daerah tersebut. 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rahmat Panji

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Hari kedua setelah banjir menghantam lagi Ranah Ampek Hulu Tapan Pesisir Selatan, sejumlah warga mengeluhkan demam. 

Warga Nagari Kampung Tengah Kecamatan Ranah Ampek Tapan, Romi Putra, saat TribunPadang.com hubungi  Selasa (18/5/2021),  mengatakan selain demam, akibat banjir ini warga juga banyak menderita kutu air.

Hal ini disebabkan karena warga harus mengemasi serta menyelamatkan barang mereka sewaktu banjir terjadi.

"Hujan kemarin itu sangat lama dan lumayan deras jadi warga harus hujan-hujanan sembari menyelamatkan barang mereka," paparnya.

Baca juga: 4 Nagari Terdampak Banjir di Rahul Tapan - Camat: Binjai Tapan dan Kampung Tengah Tapan Paling Parah

Baca juga: 906 KK Terdampak Banjir di Tapan Pesisir Selatan, Camat: Masyarakat Butuh Bantuan Sembako

Selain diterpa hujan masyarakat juga mengeluarkan banyak tenaga untuk mengemasi barang tersebut, sehingga mereka mudah diserang penyakit.

Sedangkan untuk penyakit kutu air yang sekarang banyak diderita warga, menurut Romi itu terjadi karena banyak bagian tubuh warga yang lama terendam di air sewaktu banjir.

"Banjir yang melanda Kecamatan Ranah Ampek Hulu itu disertai dengan lumpur dan sampah sehingga airnya kotor," tambah Roni.

Selanjutnya warga yang senantiasa berada di rumah untuk membersihkan rumah dari genangan air dan mengemasi barang mereka yang basah harus rela membenamkan sebagian kakinya.

"Kutu air banyak terjadi pada warga di bagian kaki, khususnya di sela-sela jari kaki warga," imbuh Romi.

Baca juga: UPDATE Banjir Ranah Ampek Hulu Tapan Pesisir Selatan, Warga Mengungsi ke Masjid dan Rumah Saudara

Baca juga: DETIK-Detik Banjir Mendadak Rendam 2 Nagari di Kabupaten Pessel, Sungai Batang Tapan Meluap

Kondisi terkini di Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan Pesisir Selatan, air masih menggenangi Nagari Binjai.

"Kondisi memang sudah sedikit aman, banjir sudah surut tapi di Nagari Binjai air masih ada kira-kira setinggi betis orang dewasa," tutur Romi. 

Diberitakan sebelumnya, Camat Ranah Ampek Hulu Tapan, Mar Alamsyah sebut ada 906 KK terdampak banjir di 4 nagari di wilayah yang ia pimpin.

Diketahui, banjir tersebut terjadi di Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), Minggu (16/5/2021).

"Kita telah mendata masyarakat yang terkena dampak banjir, yaitu ada 906 KK yang mengalami dampak," kata Alamsyah, Senin (17/5/2021).

Baca juga: UPDATE Banjir Ranah Ampek Hulu Tapan Pesisir Selatan, Warga Mengungsi ke Masjid dan Rumah Saudara

Kata dia, hal itu dikarenakan banjir merendam pemukiman warga akibat sungai meluap.

"Ada sebanyak 4 nagari yang mengalami dampak banjir. Namun, yang paling parah di Nagari Binjai Tapan dan Kampung Tengah Tapan," sebutnya.

Ia menjelaskan, banjir terjadi walaupun tidak ada hujan karena pertemuan 4 sungai dari arah hulu.

"Saat ini masyarakat yang terdampak banjir membutuhkan bantuan atau uluran tangan seperti sembako," katanya.

Baca juga: DETIK-Detik Banjir Mendadak Rendam 2 Nagari di Kabupaten Pessel, Sungai Batang Tapan Meluap

Kata dia, sekarang masyarakat telah kembali ke rumah dan melakukan bersih-bersih dari sisa lumpur yang terbawa banjir.

Seorang warga bernama Danesta Amelda (19) juga berharap adanya bantuan dalam bentuk barang atau uang.

Ia juga mengalami dampak banjir walaupun rumahnya berlokasi di Nagari Talang Balarik Tapan, Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan, Kabupaten Pesisir Selatan.

"Kami menerima apa saja, mulai dari kebutuhan pokok seperti beras, lauk pauk, pakaian kering, selimut, obat obatan, buku dan peralatan belajar, maupun bantuan dalam bentuk uang," kata Danesta Amelda. (*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved