Objek Wisata Kota Pariaman Tutup

Selama 2 Hari, Omzet Hasil Penjualan Tiket Masuk Objek Wisata Kota Pariaman Capai Rp 59 Juta Lebih

Pemko Pariaman meraup omzet Rp 59 Juta, 329 Ribu ( Rp.59.329.000,) dari hasil penjualan tiket masuk objek wisata pada Jumat hingga Sabtu (14-15/5/2021

Penulis: Wahyu Bahar | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM/WAHYU BAHAR
Suasana di kawasan Pantai Gandoriah pada saat dibukanya objek wisata di Kota Pariaman, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) pada Jumat (14/5/2021) sore. 

"Sesuai arahan dari Wali kota Pariaman Genius Umar, Badan Intelijen Negara (BIN), Kapolda Sumbar, Forkopimda, terhitung mulai hari ini Minggu (16/5/2021) hingga Senin (17/5/2021) seluruh Objek Wisata Kota Pariaman tidak dibenarkan dibuka untuk umum," terang dia.

Baca juga: Kondisi Terkini Covid-19 Sumbar, Kadiskes: Masih Zona Oranye Penyebaran Virus Corona

Baca juga: RSUP M Djamil Padang juga Butuh Tenaga Ahli untuk Jalankan Ventilator, Berharap Difasilitasi Pemda

Kapolres Pariaman bersama tim Gabungan Satgas Covid-19 saat berada di Pos Pelayanan Polres Pariaman, di Pantai Gandoriah. Minggu (16/5/2021).
Kapolres Pariaman bersama tim Gabungan Satgas Covid-19 saat berada di Pos Pelayanan Polres Pariaman, di Pantai Gandoriah. Minggu (16/5/2021). (TRIBUNPADANG.COM/WAHYU BAHAR)

Kemudian, hal tersebut dilakukan semata-mata agar tidak menyebabkan Kota Pariaman ini menjadi zona Oranye atau Merah.

"Untuk itu kita harus segera antisipasi dan melindungi diri kita sendiri, juga masyarakat Kota Pariaman agar tidak terpapar virus ini akibat tidak patuh dengan prokes yang telah ditetapkan”, ungkap Kapolres Kota Pariaman ini.

Selanjutnya, kata dia, pihaknya akan terus melakukan evaluasi apakah nanti penyekatan ini akan terhenti pada  Senin, ataukah akan diperpanjang.

Semua itu lanjutnya tergantung dari tingkat disiplin dan kepatuhan masyarakat sendiri.

Hingga kini ungkapnya ada sembilan pos penyekatan yang dibuat untuk menutup akses ke tempat wisata yang ada di Kota Pariaman.

Baca juga: Pedagang Kelapa Muda di Pantai Padang Ngaku Rugi, Dampak Lokasi Objek Wisata Ditutup

Baca juga: Objek Wisata Kota Pariaman Tutup, Calon Pengunjung Disuruh Putar Balik

Disebutkan, delapan pos bersifat stasioner atau diam ditempat, dan satu pos secara mobile atau bergerak, yang bertugas untuk menghalau atau mengusir pengunjung yang lolos masuk dari penyekatan atau yang masuk melewati jalan tikus.

"Sembilan tersebut adalah, Pos Satu Simpang Muaro, Pos Dua Stasiun, Pos Tiga Simpang Tugu Asean, Pos Empat Simpang Rumah Bupati, Pos Lima Simpang TPI, Pos Enam Simpang Muaro Sunur,  Pos Tujuh Simpang Penangkaran Penyu, Pos Delapan Simpang Talao Green , Delapan Pos ini adalah yang stasioner atau diam di tempat," paparnya.

Sedangkan pos sembilan yang bersifat mobil, imbuhnya adalah berada di Pantai Gandoriah.

"Setiap Pos dijaga oleh Satgas dari Polres, TNI, Pol PP, Polisi Pariwisata, Dishub, BPBD, dan Petugas Pariwisata Kota Pariaman," pungkasnya. 

Penjualan Tiket KA Tak Terpengaruh

Dilansir TribunPadang.com, penutupan tempat wisata di Kota Pariaman, Provinsi Sumbar, ternyata tidak berpengaruh pada penjualan tiket kereta api tujuan Kota Pariaman.

Pantauan TribunPadang.com pada Minggu (16/5/2021) di Stasiun Simpang Haru Padang, terlihat ramai penumpang kereta seperti hari sebelumnya.

Terpantau juga beberapa dari kendaraan roda 4 tersebut bernomor polisi dari luar Sumbar.

Baca juga: Objek Wisata di Kota Pariaman Mendadak Ditutup, Ini Alasan Wako Genius Umar

Ada puluhan kendaraan roda 2 yang terpakir di dalam stasiun kereta api Simpang Haru Kota Padang ini.

Halaman
123
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved