Pasar Murah di Kantor Gubernur Sumbar Berlangsung hingga 6 Mei 2021, Terbuka untuk Umum
Bazar Ramadan yang diselenggarakan di halaman kantor gubernur Sumatera Barat (Sumbar) dibuka pada Senin (3/5/2021).
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Saridal Maijar
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Bazar Ramadan yang diselenggarakan di halaman kantor gubernur Sumatera Barat (Sumbar) dibuka pada Senin (3/5/2021).
Bazar Ramadan ini akan berlangsung selama empat hari, mulai 3 hingga 6 Mei 2021.
Pasar murah ini terbuka untuk umum, khususnya dari kalangan menengah ke bawah.
Baca juga: Suasana Pasar Raya Padang Menjelang Idul Fitri 1442 H, Ramai Pengunjung Membeli Kebutuhan Lebaran
Kepala Disperindag Provinsi Sumbar, Asben Hendri mengatakan, bazar ini merupakan kegiatan rutin setiap Ramadan yang bertujuan meningkatkan daya beli masyarakat yang jauh menurun di masa pandemi covid-19.
Selain itu, pelaku UMKM juga kesulitan menjual produknya.
"Kehadiran bazar ini dapat membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan bahan pokok yang murah."
"Kemudian bazar juga diharapkan dapat menekan inflasi," jelas Asben Hendri.
Baca juga: Tim Satpol PP Kota Pariaman Kelilingi Pasar Rakyat, Beri Imbauan dan Bagikan Masker Gratis
Asben Hendri menuturkan, pelaksanaan bazar Ramadan sudah mendapat izin dan dilaksanakan dengan memenuhi protokol covid-19.
Ada sekitar 175 stan yang disediakan untuk peserta, baik stan Dinas Peternakan Provinsi, Dinas Pertanian, Dinas Pangan, pelaku UMKM, ditambah stan yang disediakan Bulog dan lainnya.
"Bazar ini dibiayai APBD Sumbar 2021. Selain di Halaman Kantor Gubernur, Disperindag juga telah melaksanakan pasar murah di tiga kabupaten kota lainnya seperti Padang dan Kabupaten Padang Pariaman," tutur Asben Hendri.
Baca juga: Tim Gabungan Razia Warga Tak Pakai Masker di Pasar Kota Padang, Bagi yang Terjaring Masuk Sipelada
Sementara itu, pada kegiatan bazar ini Gubernur Sumbar Mahyeldi berharap kepada panitia betul-betul menerapkan protokol covid-19 dengan ketat.
Kapan perlu, lanjutnya, diawasi aparat penegak hukum seperti Satpol PP sehingga covid-19 lebih terkendali.
"Protokol covid-19 harus dijalankan, ekonomi harus digerakkan. Ini sebuah tantangan."
"Kalau seandainya UMKM tidak digerakkan, maka ekonomi down bisa memacu inflasi," sebut Mahyeldi.
Baca juga: Jadwal Pasar Murah di Kantor Dinas Perdagangan Padang, Tersedia 10 Ribu Lembar Voucher Sembako
Oleh karena itu, antara protokol covid-19 dan perekonomian menurutnya harus seiring sejalan.
Kuncinya disiplin terhadap protokol covid-19 dan panitia bisa menjaga hal itu bisa terlaksana.
"Para penjual yang ada di setiap stan, diharapkan betul-betul menjaga protokol kesehatan," tegas Mahyeldi. (*)