Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Minta Perantau Tak Mudik Tahun Ini, Bersabar Dahulu
Gubernur Mahyeldi Sebut Ada Penyekatan dan Pengawasan Rutin di Perbatasan Sumbar Selama Larangan Mudik
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: afrizal
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Gubernur Mahyeldi mengatakan memang ada penyekatan dan pengawasan rutin di perbatasan Sumatera Barat (Sumbar) yang dilakukan pihak terkait selama larangan mudik 2021.
Kata dia, hal itu tentu ada sinergi dan dukungan dari Pemprov Sumbar.
Ia mengatakan, pihaknya sudah melakukan rapat dengan Polda, Kejati, dan Danrem.
Baca juga: Tak Ada Larangan Mudik bagi Warga Padang, Hendri Septa: Asalkan Dalam Provinsi Sumbar
Baca juga: Buka atau Tutup Objek Wisata saat Mudik Lebaran, Sandiaga Uno: Keputusan Ada di Kepala Daerah
"Kita tentu memberikan dukungan dan benar-benar bersinergi untuk itu," kata Mahyeldi di Auditorium Gubernuran Sumbar, Senin (26/4/2021).
Dia juga menyampaikan, terkait larangan mudik memang dilakukan penutupan perbatasan karena begitu ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat.
Bahwasanya mulai 22 April sampai 24 Mei akan ada penyekatan.
"Mudah-mudahan semua potensi yang ada bisa disinergikan, kemudian semua kita bisa minimalisir," tambah Mahyeldi.
Manyeldi juga mengingatkan agar para perantau yang berada di luar Sumbar agar tidak melalukan mudik ke kampung halaman.
Baca juga: Terkait Larangan Mudik 2021, Kadispar Kota Pariaman: Siapkan Destinasi Wisata Liburan Idul Fitri
Baca juga: Soal Larangan Mudik, Wagub Sumbar Audy Joinaldy: Koordinasi Dulu Bagaimana Antisipasi Terbaik
Imbauan tersebut, kata dia, telah berulang kali disampaikan, termasuk juga imbauan dari Ketua Satgas Covid-19 atau Kepala BNPB beberapa waktu lalu.
"Kita ingatkan kepada perantau, saat sekarang untuk bisa menahan diri untuk tidak pulang kampung," imbuh Mahyeldi.
Menurut Mahyeldi, kalau untuk berkomunikasi bisa dilakukan secara daring dan lewat zoom serta masih banyak cara lainnya.
Bahkan kalau rindu makanan dari kampung halaman juga bisa dikirimkan dari kampung halaman seperti rendang, lamang tapai dan lainnya.
"Untuk itu para perantau untuk bisa bersabar terlebih dahulu, biasanya pengalaman yang lalu setelah lebaran terjadi peningkatan Covid-19, tentu perlu kita tekan dan kendalikan," tutup Mahyeldi. (*)