Ramadhan 2021
Masjid Mujahidin Kota Padang Lakukan I'tikaf, Momentum 10 Hari Terakhir Ramadahan 1442 H
Masjid Mujahidin, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mengadakan i'tikaf untuk jamaah pada Ramdhan 1442 Hijriah atau
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Emil Mahmud
Laporan Wartwan TribunPadang.com, Rahmat Panji
TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Masjid Mujahidin, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mengadakan i'tikaf untuk jamaah pada Ramdhan 1442 Hijriah atau 2021.
Ketua harian Masjid Mujahidin Adrianto Azmi (41) mengatakan, bahwa program ini dibuka untuk umum, yang dilaksanakan pada 10 hari terakhir ramadhan.
"Untuk 100 jamaah pertama akan ditanggung sahur dan buka puasanya selama itikaf," kata Azmi saat ditemui TribunPadang.com Senin (19/4/2021).
Pendaftaraan dilakukan sejak 2 hari lalu, informasi dibagikan di grup whatsap serta ditempel di pintu mesjid.
Sampai sejauh ini kata Azmi, tercatat hingga Senin (14/4/2021) sudah ada sebanyak100 peserta terdaftar.
"Kami juga masih membuka pendaftaraan namun, para peserta yang lain tentu harus membawa bekal sendiri dari rumah, karena baru 100 peserta yang mampu kami biayai," jelasnya.
Pada kegiatan itikaf ini para jamaah tidak diizinkan untuk keluar mesjid selama 10 hari tersebut, kecuali ada hal mendesak.
Selama 10 hari itu jemaah akan mengisi waktu mereka dengan pengajian, baca quran, sholat dan ceramah agama.
"Tujuannya iktikaf ini agar jamaah bisa lebih fokus dalam beribadah sembari menunggu malam lailatul qodar," terang Azmi.
Kegiatan itikaf ini baru kali pertama dilakukan oleh Masjid Mujahidin.
Masjid Mujahidin mulai beroperasi sejak Juli 2020 dan ini adalah ramadhan pertama bagi masjid ini.
Baca juga: Masjid Mujahidin Kota Padang Adakan Program Tahsin dan Tahfizh, Azmi: Ada Kurikulum yang Jelas
Baca juga: Tabligh Akbar Internasional Masjid Mujahidin Kota Padang, Himpun Rp 260 Juta Untuk Muslim Palestina
Program untuk Jamaah Masjid
Dilansir TribunPadang.com, Masjid Mujahidin Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menghadirkan tahsin dan tahfizh Alquran sebagai salah satu program untuk jamaah masjid.
Program ini dibuat khusus untuk jamaah Masjid Mujahidin yang ingin memperbaiki bacaan dan menambah hafalan, yang mulai berjalan sejak Juli tahun lalu.
Ketua harian Majdi Mujahidin Adrianto Azmi (41) saat ditemui pihak TribunPadang.com Senin (19/4/2021) mengatakan, program ini disusun sebelum masjid ini beroperasi.
"Kedua program tersebut memiliki kurikulum serta menajemen yang jelas untuk pesertanya," jelasnya.
Kedua program tersebut berada di bawah Lembaga Tahsin dan Tahfizh Masjid Mujahidin (LT2MM) yang diketuai langsung oleh Azmi.
Menurutnya, program ini ditujukan untuk jamaah yang sudah duduk di bangku SMA sampai usia 60 tahun ke atas.
"Kami membimbing bagi mereka yang sudah dewasa dan benar-benara ingin belajar Alquran," terangnya.
Hingga saat ini sudah ada 70 orang peserta program tahsin Alquran dan hampir 40 orang untuk program tahfizh di Masjid Mujahidin.
"70 orang tersebut kita bagi dalam 7 kelompok, karena setiap kelas hanya berisi maximal 10 orang peserta, begitu juga dengan tahfizh," ujar Azmi.
Dikatakan, para peserta berasal dari hampir seluruh kecamatan di Kota Padang, yang pesertanya terdiri dari para pensiunan dan akademisi.
Azmi juga memaparkan cara untuk mendaftar program tahsin dan tahfizh di Masjid Mujahidin.
"Nantinya, para Jamaah akan dimasukan ke dalam grup masjid, dari grup masjid jamaah akan mendapatkan informasi tentang kedua program tersebut dan program masjid lainnya," paparnya.
Sebelumnya, para jamaah bisa langsung datang ke Masjid Mujahidin untuk beribadah, setelah itu bisa langsung menemui pengurus di bagian bawah masjid.
"Program LT2MM itu hanya dibuka sesuai kebutuhan dan kesiapan lembaga, jadi jamaah harus menunggu informasi terlebih dahulu," tutur Azmi.
Jika memang ada kelas buka, jamaah bisa mengisi formulir pendaftaraan, setelah itu jamaah menunggu konfirmasi dari pihak LT2MM.
"Biasanya kami melakukan tes membaca Alquran bagi jemaah yang ikut program, agar bisa dikelompokan sesuai dengan kemampuan mereka," tambahnya.
Azmi menambahkan setiap program LT2MM jamaah membayar uang pendaftaran sebesar Rp 100 ribu dan uang bulanan Rp 100 ribu.
"Uang pendaftaraan itu untuk buku paket para peserta selama program, sedangkan uang bulanan itu kita berikan langsung pada ustad yang mengajar untuk uang transport," jelas Azmi.
Setiap jamaah yang bisa mengikuti program dengan baik nantinya akan diberikan sertifikat, setelah melakukan ujian akhir.
"Kami juga memberikan sertifikat untuk kedua program tersebut, kalau untuk tahfizh sertifikatnya bisa digunakan di sekolah atau di kampus," paparnya.
Azmi menambahkan bahwa setelah ramadhan 1442 Hijriah Masjid Mujahidin akan kembali membuka kelas Tahsin dan Tahfizh.
Baca juga: Tabligh Akbar Internasional Masjid Mujahidin Kota Padang, Himpun Rp 260 Juta Untuk Muslim Palestina
Tabligh Akbar
Sementara itu, Masjid Mujahidin Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menggelar tabligh akbar internasional, Minggu (18/4/2021) malam.
Tabligh akbar internasional ini dipimpin oleh ketua umum Rabithah Ulama Timur Tengah Untuk Palestina, yaitu Syeikh Prof. Dr Muraweh Mousa Nassar.
Muraweh datang bersama rombongannya dari Palestina untuk kunjungan ke beberapa daerah di Indonesia.
Ketua Harian Masjid Mujahidin Adrianto Azmi (41) saat ditemui pihak TribunPadang.com mengatakan bahwa tujuan dari tabligh akbar internasional tersbut adalah menggalang dana untuk saudara muslim di Palestina.
“Seperti kita tahu bahwa kondisi saudara kita di sana masih dalam keadaan yang belum sejahtera dan di bawah tekanan Israel,” kata Adrianto Azmi.
Selama tabligh akbar Azmi juga membeberkan dana terkumpul hampir mencapai Rp 260 juta pada malam itu.
“Hanya malam itu saja dana terkumpul dari mesjid ini bisa mencapai angka sebanyak itu,” terang Adrianto Azmi.
Dia juga menjelaskan bahwa dana itu terkumpul dari sumbangan jamaah yang hadir, diantaranya ada dua orang jamaah yang menyumbang sebanyak Rp 100 juta. Di samping itu, ada juga yang turut menyumbang hingga terkumpul Rp 260 juta.
“Alhamdulillah sekali, masih banyak orang baik disekitar kita,” imbuh Azmi.
Baca juga: BPOM Padang Uji Sampling Takjil di Pasar Lubuk Buaya dan Ulak Karang, Nihil Bahan Berbahaya
Baca juga: Cegah Balapan Liar, Satlantas Polres Pariaman Sasar Pelanggar Peraturan Lalu lintas
Selanjutnya ia menjelaskan bahwa Masjid Mujahidin dipilih sebagai salah satu tempat tabligh akbar internasional karena kapasitas dan jumlah jamaah Masjid Mujahidin yang besar.
“Kemarin penuh sekali hampir seluruh syaf terisi oleh jamaah, dari berbagi kalangan di Kota Padang,” jelas Azmi.
Mesjid yang terletak di Jalan Samudera ini mampu menampung 500 jamaah di dalamnya.(*)