Lamang Tapai, Jajanan Tradisional Khas Minangkabau yang Digemari saat Ramadhan

Seorang penjual lamang tapai di Pasar Alai, Kota Padang mengaku sejak kemarin banyak pengendara yang berhenti membeli dagangannya.

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Saridal Maijar
TRIBUNPADANG.COM/RAHMAT PANJI
Lamang tapai 

Syafrizal juga memaparkan bahan dan cara memasak lamang.

Baca juga: Pemprov Sumbar Bekerja Sama dengan PT Semen Padang untuk Percepatan Vaksinasi Lansia

Bahan yang dibutuhkan adalah beras ketan putih, garam, santan, daun pisang dan bambu talang (buluh).

Pertama beras direndam dalam air, sembari merendam beras bambu talang lampisi dengan daun pisang.

Setelah melampisi bambu talang, masukkan beras ketan setelah direndam tadi ke dalam bambu.

"Waktu memasukan beras ketan dalam bambu, biarkan selama satu malam sebelum dicampur santan dan garam," kata Syafrizal.

Baca juga: Sudah 30.707 Pelanggar Perda AKB di Sumbar Dijatuhi Sanksi, Terhitung Sejak 1 Januari 2021

Biasanya ia memasukan santan dan garam itu pada waktu subuh, barulah ia bakar selama 3 jam.

Pembakaran ini harus dengan kayu bakar dan penuh kehati-hatian agar apinya tidak terlalu besar dan membuat lamang gosong.

Sedangkan untuk tapai ia menggunakan beras ketan hitam serta ragi.

Katanya, beras ketan itu direbus setengah matang, setelah itu masukan ragi dan diamkan selama satu hari juga.

"Kalau saya biasanya seperti itu membuat lamang tapai," tuturnya. (*)

Sumber: Tribun Padang
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved