Lamang Tapai, Jajanan Tradisional Khas Minangkabau yang Digemari saat Ramadhan

Seorang penjual lamang tapai di Pasar Alai, Kota Padang mengaku sejak kemarin banyak pengendara yang berhenti membeli dagangannya.

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Saridal Maijar
TRIBUNPADANG.COM/RAHMAT PANJI
Lamang tapai 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rahmat Panji

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Lamang tapai (lemang tape) menjadi satu di antara makanan tradisional Minangkabau.

Sebagai masakan tradisional, lamang tapai cukup digemari oleh masyarakat Kota Padang.

Lamang tapai ini bisa ditemukan di kawasan Alai, Kota Padang. 

Baca juga: Suasana Mandi Balimau di Bendungan Koto Tuo Padang, Tetap Ramai Meski Dilarang

Syafrizal (61), seorang penjual lamang tapai di Pasar Alai, Kota Padang mengaku sejak kemarin banyak pengendara yang berhenti membeli dagangannya.

"Kalau sudah dua hari menjelang Ramadhan itu pembelinya sangat ramai, bahkan kita bisa kekurangan lamang," akunya.

Syafrizal juga menerangkan kalau sudah mulai puasa pasti sudah seperti biasa lagi penjualannya.

Pantauan TribunPadang.com, Senin (12/4/2021), setelah rel kereta api dari Pasar Alai, pengendara bisa langsung menemukan gerobak yang menjual lamang tapai.

Penjual lamang tapai di dekat Pasar Alai, Padang.
Penjual lamang tapai di dekat Pasar Alai, Padang. (TRIBUNPADANG.COM/RAHMAT PANJI)

Baca juga: Polisi Bubarkan Warga yang Mandi Balimau di Lubuk Minturun, Kapolsek: Tadi Saya Agak Keras Sedikit

Beberapa gerobak tersebut milik Syafrizal (61) satu dari pedagang lamang tapai yang masih bertahan sejak 1987.

"Saya mulai berjualan di Medan, saya bantu mamak saya yang sudah duluan berjualan lamang di sana," tambah Syafrizal.

Sedangkan berjualan di dekat Pasar Alai dimulai Syafrizal sejak tahun 2000.

"Waktu krisis moneter saya pulang ke Padang, setelah itu saya ke Curup dulu untuk jadi kuli, baru habis dari sana saya mulai merintis di Padang," terangnya.

Baca juga: 10 Poin Rekomendasi DPRD Padang ke Hendri Septa: Peningkatan Pelayanan hingga Pemulihan Ekonomi

Ia mulai berjualan dengan satu gerobak saja, sekarang ia sudah memiliki 6 gerobak dengan 5 anak buah.

Walau sudah memiliki anak buah, Syafrizal masih tetap ikut berjualan.

"Namanya juga pekerjaan, kalau tidak ikut jualan saya merasa ada yang kurang saja dalam keseharian saya," tambahnya.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved