Advertorial
Keunggulan Layanan Urologi di SPH, Sediakan Alat Uroflowmetri yang Hanya Satu-satunya di Padang
Saluran berkemih atau sistem urinaria termasuk hal yang penting dan dapat mempengaruhi kesehatan tubuh manusia
Namun ia mengungkapkan, banyak orang yang takut untuk melakukan pemeriksaan kesehatan saluran kemihnya.
Menurutnya, kadang ada pasien-pasien yang takut berobat karena takut dioperasi. Padahal kalau pun dilakukan operasi, lanjut dokter Peri, bedah minimal invasif sudah dilakukan tanpa sayatan, misalnya dilakukan pengecekan dan terapi dengan teropong, tanpa ada sayatan.
"Meski tanpa sayatan, tapi prosedur itu tetap dinamakan operasi. Namun sudah tidak dengan sayatan. Jadi tak usah takut dan sungkan untuk menyampaikan keluhan yang dirasakan saat berkemih," katanya lagi.
Ia juga mengungkapkan, rata-rata pasien yang melakukan pengobatan permasalahan berkemih di SPH, dapat ditangani dengan baik dan memuaskan.
Selain itu, fasilitasnya pun lengkap untuk layanan urologi di SPH. Ia mengungkapkan bahwa SPH memiliki alat uroflow yang hanya ada satu-satunya di Padang.
Kemudian, imbuhnya ada pula alat USG guna mengetahui apakah ada batu atau penyakit lain pada saluran kemih pasien.
Baca juga: Webinar Semen Padang: Dokter Spesialis Olahraga SPH Bagikan Tips, Berolahraga di Masa Pandemi
"Tersedianya peralatan USG di urologi SPH yakni agar dokter lebih cepat dalam mengeluarkan diagnosis. Sehingga tak perlu pergi ke poli lainnya dan kembali lagi ke poli urologi.
Keunggulan lainnya, di SPH sudah memiliki operasi minimal invasif seperti : endoscopi dan laparascopi,”jelasnya.
Ia juga menambahkan, pelayanan pemeriksaan uroflowmetri di SPH dapat dilakukan setiap hari dalam jam kerja.
Melalui pemeriksaan pancaran urine atau disebut Uroflowmeter merupakan satu satu nya yang ada di Rumah sakit di kota padang.
Sementara itu, di sisi lain perawat di SPH Ns. Zaituni Ilmi, S. Kep yang khusus melayani pasien pemeriksaan uroflowmetri mengungkapkan, bahwa ada berbagai prosedur yang akan dilalui pasien dalam melaksanakan pemeriksaan uroflowmetri.
Pada awalnya, pasien akan diminta untuk menyampaikan keluhan yang dirasakannya.
Selanjutnya, pasien diminta untuk meminum beberapa gelas air putih sebelum dilaksanakannya tes pancaran urine, dan menahan semaksimal mungkin sampai kandung kemih terisi.
Saat kandung kemih pasien rasanya sudah cukup penuh, pasien akan diminta buang air kecil di toilet yang tersedia corong khusus, yang mana alat itu terhubung dengan uroflowmetri elektronik.
"Ketika sedang buang air kecil saat tes tersebut, pasien diminta melakukannya secara normal. Nantinya, alat yang telah disediakan akan mencatat hasil dari urine pasien," jelas perawat yang akrab disapa Mail ini.
Baca juga: Di SPH, Tersedia Fasilitas Lengkap dan Peralatan Canggih untuk Layanan Medical Check Up
Baca juga: Mengenal Kidney Center di SPH, Fasilitas Lengkap dan Canggih untuk Layanan Hemodialisa
Alat uroflowmeter ini nantinya akan mengeluarkan informasi seperti jumlah urine yang dikeluarkan, kecepatan keluarnya urine (per detik), serta waktu yang dibutuhkan untuk mengeluarkan seluruh isi saluran kemih.