Keistimewaan Pasar Rakyat Pariaman, Struktur Tahan Gempa, Bangunan 4 Lantai Konsep Green Building

Keistimewaan Pasar Rakyat Pariaman, Struktur Tahan Gempa, Bangunan 4 Lantang Konsep Green Building

Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: afrizal
ist/Kominfo Pariaman
Pasar Rakyat Kota Pariaman 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Presiden Joko Widodo rencananya akan meresmikan Pasar Rakyat Pariaman, Selasa (6/4/2021) mendatang.

Jelang kedatangan orang nomor 1 di Indonesia ini, Pemko Pariaman telah membersihkan semua fasilitas umum yang berada di sekitar Pasar Rakyat Pariaman tersebut. 

Kadis Kominfo Kota Pariaman Hendri mengungkapkan, Pasar Rakyat Pariaman dibangun melalui dana directing, langsung dari Presiden RI Jokowi.

Baca juga: Peresmian Pasar Rakyat Pariaman Ditunda hingga 6 April 2021, Presiden Jokowi Dijadwalkan Hadir

Baca juga: Datangkan Georadar, Peneliti akan Rekam Bawah Tanah Makam Menggelembung di Padang Pariaman

Pasar Rakyat Pariaman didesain dengan konsep ramah lingkungan atau green building. 

"Dari segi cahaya dan pengolahan limbah sudah ditangani secara green building."

"Kemudian, pasar rakyat biasanya kan enggak ada eskalator dan lift, tapi pasar ini pakai lift dan eskalator," ungkap Hendri, Kamis (1/4/2021).

Dana yang dihabiskan untuk pembangunan Pasar Rakyat Pariaman lebih dari Rp 89 miliar dengan empat lantai.

Komoditi tiap lantai beda-beda.

Petugas mengatur pedagang berdasarkan jenis dagangannya.

Baca juga: Liburan ke Pulau Angso Duo di Kota Pariaman, Ayunan Pantai jadi Spot Foto Unggulan Wisatawan

Baca juga: Silsilah Pemilik Makam Mengelembung di Padang Pariaman Ditelusuri, Meluruskan Asumsi di Media Sosial

Lantai satu akan digunakan untuk komoditas pakaian, lantai dua barang harian, lantai tiga toko elektronik, emas, obat, buku, dan salon sedangkan lantai empat atau atap digunakan untuk kuliner.

Lantai empat ada roof top-nya, di samping itu pengunjung akan dihadapkan dengan pemandangan laut.

"Kios-kiosnya sudah ditempati dan sudah dihuni oleh pedagang yang dulunya di pasar penampungan," tutur Hendri

Di Pasar Rakyat Pariaman, semua pedagang yang punya kartu kuning itu mendapat los. 

Tercatat, pemilik kartu kuning itu ada sekitar 354 orang, sedangkan kios yang ada 362.

Sisanya 8 kios untuk kantor dan kebutuhan lainnya.

Bagi yang tidak punya kartu kuning, pedagang diminta bernegoisasi dengan yang punya kartu kuning.

Sebab, tidak semua yang punya kartu kuning berdagang.

Hendri menjelaskan, kartu kuning merupakan tanda yang bersangkutan memiliki pasar yang lama. 

"Dulu pasar lama itu, ada namanya Hak Guna Bangunan, statusnya HGB. Tanda HGB ini lah yang ditandai dengan kartu kuning. Semua orang yang memegang kartu kuning tidak semua berdagang," jelas Hendri.

Untuk sementara, hingga pengelolaan pasar ini ke tangan Pemko, kios-kios ditempati oleh pedagang yang ada di pasar penampungan. 

Tidak semua pedagang dari pasar penampungan punya kartu kuning.

Ada yang punya, ada yang tidak. 

Oleh karena itu, negoisasi diperlukan,  jika tidak berhasil, masih ada pasar basah di depan Pasar Rakyat Pariaman yang baru. 

Pedagang dengan usaha barang harian dan bersifat basah, seperti sayur maka mengisi bangunan yang berada di depan pasar tersebut.

Menurut Hendri, dengan hadirnya Pasar Rakyat Pariaman, bisa memfasilitasi pedagang sebab pasar lama itu terkena gempa

Akibatnya, pedagang yang berjualan tidak nyaman di bawah ancaman karena sewaktu-waktu bisa roboh.

Maka dibuat fondasi bangunan Pasar Rakyat Pariaman berbeda dari bangunan biasa. 

Strukturnya tahan gempa supaya dapat menjadi tempat berlindung ketika terjadi  tsunami.

Dengan adanya bangunan baru, akan memberi kenyamanan kepada pedagang dan juga pada pembeli.

Selain itu Pasar Rakyat Pariaman juga akan meningkatkan ekonomi masyarakat. 

"Harapannya, pasar menjadi pusat atau sentra ekonomi masyarakat Pariaman dan sekitarnya, nantinya diharapkan akan berskala regional."

"Tidak hanya untuk Kota Pariaman, akan tetapi juga untuk Padang Pariaman, Agam, dan Pasaman bisa melakukan transaksi di pasar rakyat tersebut," harap Hendri. (*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved