Banjir di Pesisir Selatan
KISAH Ibu Muda Berjuang Demi Persalinan Bayinya, Dibantu Tim Evakuasi Banjir di Rahul Tapan Pessel
Banjir yang melanda Ranah Ampek Hulu (Rahul) Tapan, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menyisakan
Penulis: Wahyu Bahar | Editor: Emil Mahmud
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Wahyu Bahar
TRIBUNPADANG.COM, PESISIR SELATAN - Banjir yang melanda Ranah Ampek Hulu (Rahul) Tapan, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menyisakan cerita proses evakuasi seorang ibu hamil di Nagari Kampung Tengah, Kecamatan Rahul Pessel.
Karmila (28) melahirkan bayi perempuannya pada Senin (27/3/2021) sekitar pukul 04.00 WIB lewat bantuan Bidan Desa Nagari Kampung Tengah, Rahul Tapan, Pessel, Sumbar.
Berselang hanya sehari kemudian sang ibu bernama Karmila dan bayi telah kembali ke rumah pada selasa (30/3/2021) kemarin.
"Malam itu kira-kira pukul 02.00 WIB tim evakuasi datang dengan perahu karet, perahunya sampai ke depan rumah," ucap Kormawati (47) orang tua yakni ibu dari Karmila.
Sebelumnya, bencana banjir melanda daerah Rahul, Tapan dan sekitarnya semenjak Minggu (26/3/2021) lalu
Punuturan Kormawati, air menggenangi rumah kira-kira setinggi paha orang dewasa, sedangkan di pekarangan rumah ketinggiannya mencapai satu meter lebih.
Baca juga: Pipa PDAM Putus Akibat Banjir di Pesisir Selatan, Warga Ranah Ampek Hulu Kesulitan Dapat Air Bersih
Baca juga: Tim Gabungan Bagikan 1.500 Nasi Bungkus untuk Warga Terdampak Banjir, Berlangsung saat Hujan Lebat
Kormawati mengatakan, Karmila kekurangan darah karna kondisinya yang sudah lemah, disertai cemas.
"Ia cemas karna air dirumah tak kunjung surut, badan sedang lemah, juga gamang dibawa dengan perahu karet," imbuh Kormawati.
Diperkirakan pada Minggu sekitar pukul 04.00 WIB, Karmila melahirkan anak ke empatnya lewat persalinan normal.
Adik Karmila, Hasdiwandi (26) menambahkan, saat itu kondisi kakaknya melemah, ia langsung menelepon perangkat nagari agar tim rescue segera membantu evakuasi, dan mengantar kakaknya ke bidan desa.
"Beberapa jam sebelumnya, kami terus berharap agar air segera surut, kakak tentu tidak bisa menerobos genangan air yang ada di pekarangan rumah, saat itu para tetangga pun ada di rumah ini," imbuh Hasdiwandi.
Setelah kedatangan tim rescue, Karmila diangkut dengan perahu karet, jarak dari rumah Karmila ke titik aman banjir sekitar 50 meter.
Di sana, armada mobil BPBD sudah menunggu, dan Karmila yang hendak melahirkan pun diantar ke bidan desa.
Sesampai di tempat bidan desa, ternyata diketahui bahwa Karmila mengalami kekurangan darah.