Lapas Padang Belum Punya Shelter Meski Ada 1.000 Warga Binaan, BPBD akan Surati BNPB

BPBD Padang akan menyurati BNPB terkait anggaran tanggap darurat guna membangun blok hunian sekaligus berfungsi sebagai shalter di Lapas Padang.

Penulis: Rezi Azwar | Editor: Saridal Maijar
Istimewa
Kunjungan petugas BPBD Kota Padang di Lapas Kelas IIA Padang, Sumbar, Senin (29/3/2021). 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - BPBD Padang akan menyurati BNPB terkait anggaran tanggap darurat guna membangun blok hunian sekaligus berfungsi sebagai shalter di Lapas Kelas IIA Padang.

Bangunan Lapas Kelas IIA Padang saat ini merupakan bangunan warisan leluhur yang sudah tua. Oleh karena itu, dibuat wacana relokasi gedung Lapas Kelas IIA Padang.

Hal itu dikatakan oleh Kepala Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Padang, Henry saat berkunjung ke Lapas Kelas IIA Padang.

Baca juga: PascaLedakan Bom di Makassar dan Jelang Hari Paskah, Polda Sumbar Perketat Awasi Objek Vital

Kunjungan tersebut berdasarkan Surat Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Sumbar perihal wacana relokasi Lapas Kelas IIA Padang.

Henry menyatakan, bahwa relokasi merupakan jalan terbaik bagi Lapas Kelas IIA Padang.

"Setelah melihat kondisi bangunan Lapas, langkah terbaik memanglah relokasi. Karena melihat bangunan dan warga binaan pemasyarakatan (WBP) yang hampir 1.000 orang," kata Henry, Senin (29/3/2021).

Kata dia, setelah melihat jumlah WBP sehingga tidak layak untuk berada di tempat rawan risiko tsunami.

Baca juga: Jelang Ramadhan 1442 H, Penumpang Bus MPM Rute Padang - Pulau Jawa, Mulai Meningkat

Henry menyatakan, pihak BPBD Kota Padang akan mencoba menyurati PNPB pusat terkait anggaran tanggap darurat guna membangun blok hunian sekaligus berfungsi sebagai shalter di Lapas Kelas IIA Padang.

"Pembangunan shalter di Lapas Kelas IIA Padang merupakan kebutuhan yang harus ada karena ini menyangkut nyawa lebih kurang seribu orang WBP dan petugas lapas," ujarnya.

Kasubag TU, Novri Abbas, mengatakan kunjungan BPBD Kota Padang adalah untuk mengkaji potensi dampak bencana tehadap posisi bangunan lapas.

Selain itu, juga menelaah tinggi dan kekuatan bangunan, dan merencanakan pelatihan mitigasi bencana bagi pegawai dan WBP.

Baca juga: Sidak ke Kantor Lurah Kota Padang: Hendri Septa Dapat Informasi, Ada Kantor Buka Pukul 09.00

"Seluruh tim diajak mengelilingi lingkungan Lapas Kelas IIA Padang guna melihat kondisi dan kelayakan bangunan," katanya.

Kepala Satuan Pengamanan Lapas, Bagus Dwi Siswandono menuturkan bahwa sejak tahun 2005 pasca gempa dan tsunami Aceh Lapas sudah mempunyai protap terkait prosedur evakuasi seandainya terjadi gempa dengan ancaman stunami.

"Protap yang kita buat sudah menjadi acuan dan ditelaah oleh Kementerian menjadi standar baku bagi lapas-lapas yang ada di pinggir pantai," kata Bagus Dwi Siswandono.

Halaman
12
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved