Berita Sumbar Hari Ini
Wacana Sumbar Jadi Daerah Istimewa Minangkabau, Marfendi : Perlu Kaji Secara Komprehensif
Hingga saat ini wacana perubahan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menjadi Daerah Istimewa Minangkabau (DIM) masih terus bergulir.
Penulis: Rima Kurniati | Editor: Emil Mahmud
Saat itu diundang pelbagai unsur dan tokoh masyarakat mulai dari MUI, Muhammadiyah, Bundo Kanduang, hingga Tarbiyah.
Baca juga: 111 Personel Satpol PP Padang Disuntik Vaksin Covid-19, Target 496 Orang
"Saya jelaskan tujuan dan manfaat DIM. Semua mendukung. Maka diadakanlah pertemuan di Balairung Jakarta untuk menindaklanjutinya," kata M Sayuti Malik.
Sejak digulirkan, M Sayuti Malik mengatakan, terus menggunakan kesempatan untuk mensosialisasikan rencana tersebut.
Tak hanya dirinya, hal serupa juga dilakukan Dr Mochtar Naim, sosiolog ternama di Sumatera Barat dan nasional.
Baca juga: Sekolah di Padang Mulai Abai Protokes, Kadisdik: Pengawasan oleh Semua Pihak
Sudah 6 tahun diwacanakan, M Sayuti menyebut gerakan itu sudah menggaung ke seluruh dunia.
Tidak hanya nasional, tapi juga internasional.
Para perantau atau Diaspora Minang di Jerman, Amerika, Inggris, hingga Australia pun sudah mendukung.
"Itu ada grup Whatsappnya. Sekarang tergantung pemerintah pusat," tutur M Sayuti.
Meski ada ganjalan, salah satu daerah yang terkena imbas secara langsung jika wacana Daerah Istimewa Minangkabau (DIM) terwujud ialah Kabupaten Mentawai, menurut M Sayuti hal itu bisa dicarikan solusinya oleh pemerintah jika kemauan pemerintah.
Baca juga: Tradisi Unik dari Berbagai Daerah di Indonesia Dalam Menyambut Bulan Suci Ramadhan
M Sayuti menyatakan pihaknya akan terus berupaya mewujudkan DIM.
"Kita sosialiasi dulu, di antara kita masih banyak yang tidak paham karena tidak membaca, mendengar dan melihat."
"Banyak yang gagal paham. Kunci memahami itu Iqra, kalau tidak begitu apa yang dibicarakan tidak akan jelas," jelas M Sayuti.
M Sayuti menegaskan, tujuan pendirian DIM supaya "Siriah lah pulang ka gagangnyo, pinang lah suruik ka tampuaknyo."
Tujuannya agar nagari itu diberi keistimewaan.
Baca juga: Kain Sarung dan 2 Aki Jadi Barang Bukti, 3 Pria Dicokok Polsek Bungtekap, Berawal dari Aki Mobil
Sebab, keistimewaan Sumbar sudah ditunjukan sejak dahulunya dengan menganut sistem matrilinealnya, bersuku ke ibu, bernasab kapado ayah, dan berpusako dari mamak.