Jembatan Putus, Ratusan Warga di Limapuluh Kota Terisolir, Pemkab Tetapkan Tanggap Darurat
Jembatan penghubung di Jorong Boncah, Nagari Simpang Sugiran, Kecamatan Guguk, Kabupaten Limapuluh Kota, putus pada Sabtu (13/3/2021) lalu.
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Saridal Maijar
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Jembatan penghubung di Jorong Boncah, Nagari Simpang Sugiran, Kecamatan Guguk, Kabupaten Limapuluh Kota, putus pada Sabtu (13/3/2021) lalu.
Jembatan tersebut putus karena meluapnya sungai Batang Air Bonda Datuak Amat.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Limapuluh Kota, Rahmadinol saat dihubungi TribunPadang.com mengatakan, ada ratusan warga terisolir akibat putusnya jembatan itu.
Baca juga: BREAKING NEWS - Jembatan Putus di Lima Puluh Kota: Ratusan KK Terisolir, Lewati Jembatan Darurat
Ia menjelaskan, saat ini masyarakat harus memutar lebih jauh mencari jalur lain.
"Hari ini dilakukan pembersihan material dari jembatan yang roboh," kata Rahmadinol, Selasa (16/3/2021).
Kata dia, pembersihan tersebut sudah berlangsung sejak kemarin dan berlanjut sampai hari ini.
Dikatakannya, sebelumnya diadakan rapat bersama dan Dinas PU Provinsi sumbar akan mengusahakan pemasangan jembatan bailey.
Baca juga: Dampak Banjir Bandang Agam: Jembatan Putus, Masjid, Sekolah hingga Rumah Warga Terendam Lumpur
"Kemarin kan dari Dinas PU sedang mengkaji pembuatan jembatan. Rencana pada hari ini, PU Provinsi akan melakukan pengecekan ke lokasi jembatan," katanya.
Ia menjelaskan, masyarakat pengguna kendaraan roda dua masih menggunakan jembatan darurat yang terbuat dari kayu.
Sedangkan, kendaraan roda empat harus memutar mengambil jalur lain kurang lebih sejauh 15 kilometer.
"Kita juga menetapkan status tanggap darurat selama 7 hari ke depan," katanya.
Baca juga: Tak Ada Suara Benturan Suzuki APV Tiba-tiba Terlihat di Tengah Sawah, Warga Temukan Sudah Kosong
Sebelumnya, Rahamadinol mengatakan, hujan pada Sabtu (13/3/2021) membuat terputusnya jalur transportasi Simpang Sugiran - Suayan.
Dikatakannya, ada masyarakat sebanyak 211 KK terisolir di Jorong Lokuang, dan 195 KK di Jorong Balik.
"Jadi, ada dua jorong yang penduduknya mengalami terisolir akibat jembatan penghubung putus," katanya.