Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas Kecam Rencana Sri Lanka Tutup 1.000 Madrasah
Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas Kecam Rencana Sri Lanka Tutup 1.000 Madrasah,
TRIBUNPADANG.COM - Rencana Sri Lanka yang menutup sekitar 1.000 sekolah islam atau madrasah dan melarang pemakaian burkak di negaranya menuai kecaman dari Indonesia.
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menuturkan rencana pemerintah Sri Lanka itu sebuah tindakan kekerasan dan teroristik.
"Ini jelas-jelas merupakan sebuah tindakan kekerasan dan teroristik yang dilakukan negara Sri Lanka kepada umat Islam yang ada di negara tersebut," kata Anwar dalam keterangan yang diterima, Senin (15/3/2021).
Menurutnya, apa yang dilakukan pemerintah Sri Lanka sangat menyakiti hati umat islam.
Baca juga: Pria Tonjok Wanita di Jalan Sepi Terekam Kamera, Korban Sempat Menghindar Malah Didekati, Dilempari
Baca juga: UPDATE Covid-19 Padang, Tambah 61 Kasus Positif, 26 Sembuh, 1 Meninggal Dunia
Bukan hanya umat islam di Sri Lanka, tapi juga umat islam di seluruh dunia.
MUI pun, dikatakan Anwar, mendesak agar kebijakan tersebut diberhentikan pemerintah Sri Lanka, sebab itu jelas mencerminkan sikap fobia terhadap Islam.
"MUI meminta pemerintah Indonesia untuk melakukan usaha dan upaya bagi menghentikan tindakan pemerintah Sri Lanka yang berkelebihan tersebut, yang sudah tidak lagi menghormati hak-hak kebebasan beragama dari umat islam di Sri Lanka," kata Anwar.
Kalau seandainya pemerintah Sri Lanka terlalu dihantui tindakan-tindakan kekerasan dan terorisme, Anwar menyebut langkah yang harus ditempuh dan diambil bukanlah dengan menutup sekolah-sekolah Islam yang ada.
"Tapi dengan meningkatkan kemampuan aparat intelijennya, juga bisa dengan mempergunakan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada, sehingga hal-hal yang bersifat islamophobia dan tidak proporsional serta tidak etis ini tidak harus terjadi," kata Anwar.
Sebelumnya, dilansir Reuters, Minggu (14/3/2021), alasan Sri Lanka akan menutup sekolah Islam dan melarang penggunaan burkak adalah demi 'keamanan nasional'.
Itu disampaikan oleh Menteri Keamanan Publik Sarath Weerasekera dalam acara konferensi pers.
Sarath menyampaikan pihaknya sudah menandatangani rencana tersebut.
"Dulu, perempuan dan gadis muslim tidak pernah mengenakan burkak. Itu adalah tanda ekstremisme agama yang muncul baru-baru ini. Kami pasti akan melarangnya," kata Sarath.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul MUI Kecam Rencana Sri Lanka Tutup Ribuan Madrasah dan Larang Pemakaian Burkak,