Kunci Jawaban Tema 9 Kelas 6 Halaman 149, 150, 153, 155 dan 158, Pembelajaran 2 Subtema 3

Simak kunci jawaban Buku Tematik tema 9 kelas 6 halaman 149, 150, 153, 155 dan 158, Pembelajaran 2 Subtema 3 mengenai Tokoh Penjelajah Angkasa Luar.

Penulis: Mona TR | Editor: Mona Triana
Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013
Pembelajaran 2 Subtema 3 Tema 9 Kelas 6 

Para ahli membagi planet-planet dalam tata surya berdasarkan orbit asteroid ini menjadi dua kelompok, yaitu planet dalam dan planet luar. Planet dalam adalah planet-planet dalam tata surya yang berada di dalam orbit Asteroid. Yang termasuk planet dalam adalah planet Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Sedangkan yang termasuk planet luar adalah. Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

Tahukah kamu apa yang membedakan planet dalam dan planet luar? Selain keduanya dipisahkan oleh sabuk asteroid, kamu dapat mengetahui perbedaannya dengan membaca dan melengkapi informasi pada tabel berikut ini.

gambar 6

Berdasarkan data di atas, lakukanlah perbaikan pada model tata surya tiga dimensi yang telah kamu buat dengan menambahkan keterangan tentang planet dalam dan planet luar ini. Bagaimana dengan model tata surya yang telah kamu siapkan? Kamu sekarang telah memiliki data yang lengkap untuk membuat model tata surya yang akurat. Jika kamu masih belum mendapatkan ide untuk membuatnya, cara membuat model tata surya tiga dimensi berikut ini mungkin dapat membantumu.

Sediakan alat dan bahan berikut ini: Balon/bola plastik, cat, kuas, tali rafia, koran bekas, dan lem.

Cara Mengerjakan:
Tiup balon sesuai ukuran yang kamu inginkan, sesuai data yang kamu miliki. Gunakan balon untuk planet-planet yang berukuran besar. Kamu dapat menggunakan bola plastik kecil untuk planet-planet kecilmu.
Tempelkan kertas koran hingga menutupi seluruh permukaan bola/plastik.
Jemurlah bola atau balon yang telah ditutupi kertas koran di bawah sinar matahari.
Warnai model planetmu dengan warna yang sesuai dengan menggunakan cat dan kuas.
Jemurlah sekali lagi model planetmu di bawah sinar matahari.

Ayo Membaca

Tempat Tanpa Bayangan

Sahabatku Ina, Halo Ina,

bagaimana kabarmu? Semoga baik-baik saja seperti aku ya! Aku ingin menceritakan pengalaman menarikku kepadamu, In. Semoga lain waktu kita dapat mengalaminya bersama, ya!

Aku baru saja tiba di Kota Pontianak. Aku diajak Ayah ke tempat tanpa bayangan! Menarik ya namanya! Kamu pasti penasaran! Sama, aku juga penasaran. Sejak berangkat aku pun berusaha membayangkan akan seperti apa tempat itu.

Aku menghabiskan perjalanan selama 30 menit untuk tiba di suatu tempat. Aku sempat bingung dan bertanya kepada Ayah, mengapa tempatnya seperti itu, tidak seperti yang kubayangkan. Ternyata tempat itu bernama Tugu Khatulistiwa. Kata Ayah, semua benda yang ada di sini tidak memiliki bayangannya karena tugu ini berada tepat di posisi garis lintang 0°.

Semula aku pikir di sini semua benda tidak memiliki bayangan untuk selamanya. Ternyata aku salah! Itu hanya terjadi dua kali dalam setahun. Yaitu setiap tanggal 21 sampai 23 Maret dan tanggal 21 sampai 23 September. Tanggal itu posisi Matahari tepat di atas garis khatulistiwa. Aku jadi ingat buku astronomi yang pernah kita baca bersama dulu, In. Kota Pontianak memang salah satu kota di Indonesia yang dilewati oleh garis khatulistiwa.

In, tahukah kamu siapa yang menemukan titik 0 ini? Konon, posisi garis lintang ini ditemukan pada tanggal 31 Maret 1928 oleh seorang ahli geologi Belanda dalam sebuah ekspedisi internasional. Pada awalnya mereka hanya menandainya dengan membuat sebuah tonggak saja. Namun pada tahun 1938, tonggak itu dibangun oleh Bapak F Silaban, seorang arsitek terkenal Indonesia yang juga ikut merancang dan membangun masjid Istiqlal dan Monumen Nasional (Monas).

Tapi kalau kamu berkunjung ke sini jangan terkecoh ya, In. Sama seperti aku, kupikir tonggak besar yang terlihat dari luar itu adalah tonggak asli yang dibuat oleh Bapak F Silaban itu. Ternyata tugu besar yang ukurannya lima kali lebih besar dari tugu asli itu merupakan penanda saja bahwa di situ terdapat tugu asli. Tugu besar itu merupakan bagian dari kubah pelindung tugu asli yang dibangun pemerintah pada tahun 1990.

Oh, iya. Letak tugu ini ada di Jalan Khatulistiwa, Kecamatan Siantar, sekitar tiga kilometer dari Kota Pontianak. Makanya, aku hanya mengingatkan, kalau ke Kota Pontianak jangan lupa berkunjung ke tempat ini, ya. Seru juga merasakan hari tanpa bayangan!

Halaman
1234
Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved