Refocusing ke Ruas Lain, Pengerjaan Tol Padang-Pekanbaru Tetap Jalan, Mahyeldi: Insyaallah

Pengalihan itu bisa ke ruas Pekanbaru-Bangkinang, Bangkinang-Pangkalan yang masih dalam trase tol Padang-Pekanbaru.

Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Saridal Maijar
ISTIMEWA/DOK.HUMAS PT SEMEN PADANG
Jalan Tol Pekanbaru - Bangkinang sepanjang 40 kilometer/KM, yang merupakan bagian dari Tol Pekanbaru - Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Sumber daya untuk pembangunan seksi I tol Padang-Pekanbaru ruas Padang-Sicincin dialihkan.

Hal itu karena seksi I pada sta 4,2-36,6 belum bisa dikerjakan, dialihkan sementara pada ruas tol lain yang lebih siap.

Pengalihan itu bisa ke ruas Pekanbaru-Bangkinang, Bangkinang-Pangkalan yang masih dalam trase tol Padang-Pekanbaru.

Baca juga: Gubernur Sumbar Akhirnya Divaksin, Mahyeldi: Ada Anak Muda Menemani sehingga Tekanan Darah Turun

Atau, bisa juga ke Medan. Tergantung mana yang paling siap.

Gubernur Sumbar, Mahyeldi optimis pembangunan jalan tol Padang-Pekanbaru bisa diselesaikan.

"Insyaallah tetap jalan. Kemarin sudah rapat dengan instansi terkait BPJN, PUPR, BPN, alhamdulillah kita semua semangat."

"Begitu juga Kapolda dan Kajati, semuanya memberikan dukungan bagaimana percepatan pelaksanaan pembangunan tol ini," jelas Mahyeldi, Senin (8/3/2021).

Baca juga: Rekor Manis Manchester United Setelah Libas Man City, Menang 3 Laga Beruntun di Etihad Stadium

Mahyeldi heran ada yang membuat berita hoaks mengenai penghentian pengerjaan jalan tol.

"Ada yang menyatakan bahwasanya tol dihentikan, masa saya gubernur tidak tahu, tidak mungkin itu."

"Kita sudah bisa menilai mana yang hoaks dan mana yang tidak itu," tegas Mahyeldi.

Jika ada pihak yang mau menghentikan, tambahnya, pasti sampai informasi ke Pemprov Sumbar.

Mahyeldi yakin pejabat pusat tidak mungkin menghentikan pembangunan jalan tol.

Baca juga: VIRAL Video Youtuber Dharmasraya Siksa Monyet Ekor Panjang, Dikecam Netizen, BKSDA Turun Tangan

"Saya tidak percaya," sebut Mahyeldi.

Dia berharap demi kondusifnya agenda pembangunan di Sumbar, media maupun masyarakat menghindari berita yang tidak benar atau berita hoaks.

"Mari kita ikuti etika dalam membuat berita sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak kita harapkan," tutur Mahyeldi.

Bahkan, lanjutnya, jika pembebasan tanah bisa selesai tahun ini, pada 2022 akhir ditargetkan pembangunan jalan tol bisa selesai.

Baca juga: Hasil Manchester City vs Manchester United - Bruno Fernandes dan Luke Shaw Jadi Pahlawan Setan Merah

Refocusing ke Ruas Tol Lain

Project Director Jalan Tol Padang-Sicincin PT Hutama Karya, Marthen Robert Singal menegaskan, pihaknya tetap melanjutkan pengerjaan jalan tol Padang-Pekanbaru ruas Padang-Sicincin.

"Tidak ada penghentian, yang ada refocusing," kata Marthen Robert Singal.

Marthen menyebut, hampir di atas 90 persen bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pembangunan jalan tol sepanjang 36,6 kilometer itu sudah disiapkan.

Baca juga: Jalur Padang-Bukittinggi Macet, Akibat Crane di Jembatan Darurat Kayu Tanam Terseret Arus Sungai

Akan tetapi, sudah lebih dari setahun bahan-bahan itu tidak digunakan karena keterbatasan lahan.

"Sehingga kami di-refocusing ke tempat atau ruas lain yang sudah siap sehinga aset-aset ini bisa segera dimanfaatkan oleh masyarakat," ujar Marthen.

Marthen menyebut, jalan Tol Padang-Pekanbaru memiliki panjang sekitar 255 kilometer.

Pembangunan terbagi atas enam seksi, yaitu Seksi I Padang-Sicincin, Seksi II Sicincin-Bukittinggi, dan Seksi III Bukittinggi-Payakumbuh.

Baca juga: Polemik Tol Padang-Pekanbaru, Mahyeldi Permasalahkan SK Tim: Tupoksinya Tidak Jelas

Lalu Seksi IV Payakumbuh-Pangkalan, Seksi V Pangkalan-Bangkinang, dan Seksi IV Bangkinang-Pekanbaru.

Ia pun mengungkapkan kemungkinan ruas lain yang menjadi refocusing tersebut.

"Bisa ke Bangkinang-Pekanbaru atau Bangkinang-Pangkalan, bisa juga ke Medan. Tergantung di mana yang membutuhkan lebih cepat."

"Nanti kalau lahannya sudah cukup, kita lanjutkan pekerjaannya," tambah Marthen.

Baca juga: Soal Kabar Proyek Jalan Tol Padang-Pekanbaru Dihentikan, Ini Penjelasan PT Hutama Karya

Marthen juga menjelaskan progres Seksi I Padang-Sicincin sudah mencapai 37,9 persen, dengan rincian pembangunan fisik 20,4 persen sementara sekitar 18 persen masih pengadaan-pengadaan.

"Yang sudah berbentuk jalan tol itu sepanjang 4 kilometer. Itu di Penlok 1 semua. Sementara sisanya dalam tahap pengerjaan."

"Hingga saat ini progresnya masih tetap, hanya saja statusnya refocusing (alat, manusia, sumber daya) dipinjam oleh ruas lain."

"Nanti pada saat kita mulai membutuhkan, yang barang mereka baru mau dicetak dikembalikan ke kita," ungkap Marthen.

Baca juga: Proyek Tol Padang-Pekanbaru Dihentikan? Kementerian PUPR Bantah, Sebut Pengerjaan Tetap Jalan

Marthen juga mengungkapkan, lahan yang sudah dibebaskan saat ini masih dikerjakan.

Bahkan yang pihaknya kerjakan lebih dari pada panjang luas lahan yang sudah dibebaskan.

"Tentunya mendapat izin dari pemiliknya," tutur Marthen.

Karena adanya refocusing, Marthen memastikan dapat mengubah target pengerjaan Tol Padang-Pekanbaru.

Pihaknya tidak dapat membuat perkiraan kapan pembangunan tol selesai.

"Pada 2022 selesai jika lahan di semester 1 ini selesai," imbuh Marthen.

Marthen berharap pembebasan lahan dipercepat sehingga bisa diproses dengan cepat.

Baca juga: Bocoran Baju Pengantin Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah, Menggunakan Dua Adat

Refocusing ke Ruas yang Lebih Siap Lahannya

Project Director Jalan Tol Padang-Sicincin PT Hutama Karya, Marthen Robert Singal, menegaskan, pihaknya tetap melanjutkan pengerjaan jalan tol pada lahan yang sudah dibebaskan.

"Intinya PT Hutama Karya bukan menghentikan pembangunan, tapi hanya akan mengerjakan pada lahan yang sudah dibebaskan, jika tersedia kelebihan sumber daya, maka akan dilakukan refocusing ke ruas lain yang lebih siap lahannya," ucap Marthen.

Dijelaskan lebih lanjut, dengan kemampuan sumber daya dan kemampuan ekuitas yang sangat terbatas, maka PT Hutama Karya diminta melakukan refocusing pada ruas-ruas yang lebih siap, sehingga hasilnya bisa lebih cepat dimanfaatkan oleh masyarakat.

"Dengan keterbatasan lahan yang ada mengakibatkan produktivitas rendah sehingga biaya overhead BUJT dan Main Kontraktor menjadi tinggi."

"Biaya bunga selama masa konstruksi dan biaya eskalasi akan semakin mahal serta biaya supervisi dan pengawasan konsultan bertambah sehingga menjadi tidak efektif dan efisien," tambah Marthen.

Selain itu, menurut Marthen, hal-hal tersebut di atas juga akan berdampak pada meningkatnya total biaya investasi, mengakibatkan tarif tol per-km menjadi lebih mahal dan nantinya menimbulkan beban pada masyarakat pengguna jalan tol.

Sementara itu, Gubernur Sumbar, Mahyeldi yang juga didampingi Wakil Gubernur Audy bersama Sekda dan OPD terkait menyatakan, bahwa pihaknya terus berupaya dalam percepatan pengerjaan jalan tol Padang-Pekanbaru.

Menurut Mahyeldi, pada prinsipnya tidak ada satupun yang menolak pembangunan, hanya sosialisasi saja yang belum maksimal.

"Kita berkomitmen agar pembangunan jalan tol tetap dilaksanakan. Hari ini kita bicara percepatan pembangunan."

"Hambatan yang ada harus diminimalisir dan carikan solusi sehingga pembangunan berjalan sesuai yang diharapkan."

"Kita inventarisir semua persoalan yang ada, sehingga terang benderang kendala apa yang sebenarnya terjadi."

"Lalu kemudian kita cari akar permasalahannya sehingga jelas langkah apa yang harus dilakukan."

"Saya meminta kepada semua pihak, agar segera menyelesaikannya dalam waktu tidak terlalu lama," tegas Mahyeldi. (*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved