Refocusing ke Ruas Tol Lain, HK: Bisa ke Bangkinang-Pekanbaru, Bangkinang-Pangkalan atau Medan
Refocusing ke Ruas Tol Lain, HK: Bisa Bangkinang-Pekanbaru atau Bangkinang-Pangkalan, Bisa ke Medan
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Saridal Maijar
"Nanti pada saat kita mulai membutuhkan, yang barang mereka baru mau dicetak dikembalikan ke kita," ungkap Marthen.
Baca juga: Proyek Tol Padang-Pekanbaru Dihentikan? Kementerian PUPR Bantah, Sebut Pengerjaan Tetap Jalan
Marthen juga mengungkapkan, lahan yang sudah dibebaskan saat ini masih dikerjakan.
Bahkan yang pihaknya kerjakan lebih dari pada panjang luas lahan yang sudah dibebaskan.
"Tentunya mendapat izin dari pemiliknya," tutur Marthen.
Karena adanya refocusing, Marthen memastikan dapat mengubah target pengerjaan Tol Padang-Pekanbaru.
Pihaknya tidak dapat membuat perkiraan kapan pembangunan tol selesai.
"Pada 2022 selesai jika lahan di semester 1 ini selesai," imbuh Marthen.
Marthen berharap pembebasan lahan dipercepat sehingga bisa diproses dengan cepat.
Baca juga: Bocoran Baju Pengantin Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah, Menggunakan Dua Adat
Refocusing ke Ruas yang Lebih Siap Lahannya
Project Director Jalan Tol Padang-Sicincin PT Hutama Karya, Marthen Robert Singal, menegaskan, pihaknya tetap melanjutkan pengerjaan jalan tol pada lahan yang sudah dibebaskan.
"Intinya PT Hutama Karya bukan menghentikan pembangunan, tapi hanya akan mengerjakan pada lahan yang sudah dibebaskan, jika tersedia kelebihan sumber daya, maka akan dilakukan refocusing ke ruas lain yang lebih siap lahannya," ucap Marthen.
Dijelaskan lebih lanjut, dengan kemampuan sumber daya dan kemampuan ekuitas yang sangat terbatas, maka PT Hutama Karya diminta melakukan refocusing pada ruas-ruas yang lebih siap, sehingga hasilnya bisa lebih cepat dimanfaatkan oleh masyarakat.
"Dengan keterbatasan lahan yang ada mengakibatkan produktivitas rendah sehingga biaya overhead BUJT dan Main Kontraktor menjadi tinggi."
"Biaya bunga selama masa konstruksi dan biaya eskalasi akan semakin mahal serta biaya supervisi dan pengawasan konsultan bertambah sehingga menjadi tidak efektif dan efisien," tambah Marthen.
Selain itu, menurut Marthen, hal-hal tersebut di atas juga akan berdampak pada meningkatnya total biaya investasi, mengakibatkan tarif tol per-km menjadi lebih mahal dan nantinya menimbulkan beban pada masyarakat pengguna jalan tol.