Kisah Kakek Biyok Punya Uang Berkarung-karung di Payakumbuh, Butuh 16 Orang untuk Menghitungnya
Awalnya heboh si kakek dikabarkan punya uang sekarung. Setelah rumah sang kakek dibersihkan, ditemukan lagi berkarung-karung uang.
Penulis: Rima Kurniati | Editor: Saridal Maijar
Kemudian hari kedua 16 orang, tetap saja belum semua uangnya terhitung.
Baca juga: Ratusan Hektare Lahan Pertanian di Padang Kekeringan, Distan Sarankan Alih Tanam Palawija
Musleniyetti mengatakan, uang Biyok yang berhasil dihitung sudah mencapai Rp 80 juta.
Uang ini disimpan di Bank Nagari, dan masih ada beberapa karung lagi uang yang belum dihitung.
"Kita hitung lebih Rp 80 juta, belum yang uang di bank yang belum dihitung, nanti dikeluarin semua baru dihitung berapa totalnya," ungkapnya.
Menurutnya, uang yang dikumpulkan Biyok ini bukanlah hasil mengemis, melainkan dari pemberian orang lain.
Kakek tuna rungu ini dikenal suka menolong pesta pernikahan.
Baca juga: DPRD Sumbar Gelar Paripurna Usulan Pengesahan Pengangkatan Gubernur dan Wagub Sumbar
Tanpa diundang, Biyok akan datang membantu pesta dan menerima upah dari hasil kerjanya itu.
"Bantu cuci piring, bantu pesta perkawinanan orang, dia datang tanpa dibantu. Orang ngasih dia uang, itulah yang disimpannya," kata Lurah.
Sang kakek ini hidup sebatang kara, tidak punya istri, keluarganya hanya berasal dari satu nenek.
"Kondisinya sehat. Saat kita bantu bersihkan rumahnya, dia senang, ada yang peduli," tambahnya.
Musleniyetti mengatakan, uang Biyok yang dikumpulkan nantinya akan dimasukan ke bank untuk disimpan atas nama sang kakek. (*)