JAWABAN Buku Tema 7 Kelas 6 Halaman 53, 54, 58 dan 59, Subtema 2 Pembelajaran 1

Berikut ini kunci jawaban buku tema 7 kelas 6 halaman 53, 54, 58 dan 59 subtema 3 mengenai Kepemimpinan. Kunci jawaban ini ditujukan bagi orang tua d

Editor: Mona Triana
Tribunnews.com
Ilustrasi Belajar Di Rumah 

Jawaban:

Jawaban
Jawaban tema 7 kelas 6: tentang Pemimpin Idolaku halaman 53, 54, 58, dan 59. (Buku Tematik)
Soal dan Jawaban TVRI 23 Juli 2020 Tugas SD Kelas 1-3 dan Kelas 4-6 SD Belajar dari Rumah (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ENDRO)
ilustrasi Belajar dari Rumah (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ENDRO) (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ENDRO)

Ayo Membaca

Kita mengidolakan seorang pemimpin karena kita tahu mereka bekerja untuk kepentingan rakyatnya.

Ayo, belajar dari salah seorang pemimpin yang patut kita teladani melalui bacaan berikut!

Pamanku, Lurah Idola

Ini cerita tentang pamanku, Badi namanya. Ia seorang lurah di desanya. Warga biasa memanggilnya dengan sebutan Pak Lurah. Tetapi, aku tahu mereka mengenal dekat, hormat, serta sayang kepada beliau.

Walau menjabat sebagai lurah, pamanku hidup sederhana. Gaji dan fasilitas yang diperolehnya tidak digunakan untuk kepentingan pribadinya. Rumahnya tetap mungil sederhana, hanya berlantai semen.

“Ah, untuk apa rumah mewah, berlantai keramik? Yang penting bersih dan nyaman saja. Lantai semen justru terasa lebih dingin kan?” ujarnya ketika aku mengomentari rumahnya.

Ternyata, dari cerita bibi aku tahu. Paman menyisihkan gajinya justru untuk meningkatkan kesejahteraan warganya. Dibangunnya balai belajar sederhana untuk tempat warga belajar membaca. Paman ingin warganya maju. Ia ingin warganya melek informasi.

Membaca merupakan salah satu cara untuk membuka pintu informasi. Bergantian dengan bibi, di sore hari, paman mengajar membaca di balai belajar. Ia sabar dan penuh canda, sehingga warga tak sungkan belajar dengannya.

Kadang warga seperti lupa, bahwa sang guru adalah lurah, pejabat pemerintahan desa. Paman sedikit demi sedikit juga menyediakan berbagai buku di balai belajar.

Berbagai buku disediakan, seperti buku bercocok tanam, pemeliharaan hewan, atau buku pengetahuan umum tersedia di sana. Ia selalu menyisihkan sebagian gajinya untuk membeli buku di pasar buku bekas.

Bukan hanya memikirkan kesejahteraan warganya, pamanku juga selalu bermusyawarah dengan warga sebelum menentukan kebijakan. Aku ingat, pernah sekali waktu sekelompok investor datang menemui paman. Mereka ingin membangun toko swalayan di desa.

Sebagai lurah, paman dapat saja langsung menyetujui, tetapi paman justru mengumpulkan warga untuk berdiskusi. Dikemukakannya dampak positif dan negatif jika ada toko swalayan di desa mereka.

Sebagian besar warga tidak setuju karena khawatir akan mengalahkan usaha kecil warga. Warung dan pasar tradisional akan tersaingi. Tanpa ragu paman pun menolak rencana pembangunan toko swalayan tersebut. Aku yakin, banyak warga yang ingin dipimpin oleh lurah seperti Pak Badi, pamanku.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved