Penanganan Covid
Baru 2 Tenaga Kesehatan Ikut Vaksinasi di Pukesmas Andalas Padang, Kapus Ungkap Penyebabnya
Baru 2 Tenaga Kesehatan Ikut Vaksinasi di Pukesmas Andalas Padang, Kapus Ungkap Penyebabnya Baru 2 Tenaga Kesehatan Ikut Vaksinasi di Pukesmas Andal
Penulis: Rima Kurniati | Editor: afrizal
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rima Kurniati
TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Vaksinasi tenaga kesehatan (nakes) di Puskesmas Andalas Padang baru diterima oleh dua orang.
Kepala Puskesmas Andalas Padang, Mela Aryati, mengatakan tenaga kesehatan yang ikut screning hari pertama, Senin (18/1/2021) ini sebanyak 4 orang.
Hasil pemeriksaan, dua orang dinyatakan tidak memenuhi syarat untuk vaksinasi.
Baca juga: Jadwal Vaksinasi di Pesisir Selatan Mulai 18 Januari 2021, Sudah Terima 1.840 Dosis Vaksin Sinovac
Baca juga: Vaksinasi Perdana di Padang Diikuti 12 Orang, Sejumlah Forkompinda Tak Jadi Divaksin
Mela Aryati menuturkan, sedikitnya tenaga kesehatan yang divaksin bukan karena mereka menolak.
Namun karena sistem baru memverifikasi nama empat orang tersebut.
"Bukan nakes tidak mau divaksin, cuma karena sistemnya beda, semua online, yang sudah terverifikasi untuk divaksin dari pusat baru empat orang hari ini," kata Mela Aryati, Senin (18/1/2021).
Dikatakannya, banyak nakes yang mau divaksin.
Namun tidak bisa karena nama mereka belum ada di sistem pusat.
Mela mengatakan jika nakes divaksin sedangkan namanya belum terdaftar di sistem, maka nakes bersangkutan tidak bisa mendapatkan sertifikat penanda telah divaksin.
Sertifikat vaksin langsung keluar dari sistim aplikasi Kemenkes.
"Kalau di Pueksmas Andalas, vaksinasi hanya dua hari, Senin dan hari Rabu. H-1, jadwal vaksin, kita cek lagi berapa yang ada disistem," ungkapnya.
Menurutnya, jadwal vaksin di pukesmas berbeda-beda tergantung dari pukesmasnya sendiri.
"Untuk tahap awal ini, baru vaksin untuk tenaga pukesmasnya," kata Mela.
Mela mengatakan, Pukesmas Andalas bisa vaksinasi 15 orang sehari.
Namun karena terkendala sistem tadi, jumlahnya belum maksimal.
"Kendalanya banyak nakes yang tidak mendapatkan sms balasan setelah daftar ulang, jika sudah dapat sms barulah bisa divaksin," kata Mela.
Mela Aryati berharap, vaksin tahap awal ini bisa lancar.
"Biasalah karena ini sistem baru dan orang se Indonesia mencoba, makanya agak lama," tambahnya. (*)