MTQ Nasional
Kisah Remaja Tunanetra Sumbar Lolos ke Final MTQ Nasional, Hidup Bersama Nenek yang Jualan Kacang
Seorang remaja tunanetra asal Sumatera Barat (Sumbar), lolos ke babak final MTQ Nasional XXVIII.
Penulis: Rima Kurniati | Editor: Saridal Maijar
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Seorang remaja tunanetra asal Sumatera Barat (Sumbar), lolos ke babak final MTQ Nasional XXVIII.
Remaja tersebut bernama Khairul Rizki. Ia mengikuti cabang lomba Hifdzil Quran 10 Juz di Venue 5 Kampus Baiturrahmah Padang.
Remaja tersebut tinggal di Nagari Lareh Nan Panjang Barat, Kecamatan VII Koto Sungai Sarik, Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar.
Baca juga: Sumbar Juara Pertama Fahmil Quran MTQ Nasional, Kalahkan DKI Jakarta dan Sumatera Utara
Ia merupakan seorang anak piatu yang ditinggal oleh ibunya saat berumur 4 tahun.
Kini, Khairul Rizki tinggal bersama neneknya dan mampu mengharumkan nama Sumatera Barat di tingkat nasional.
Syafrianto, merupakan seorang Majelis Guru dari Pondok Pesantren Nurul Yaqin Ambung Kapur yang ikut mendampingi Rizki mengaku sangat bangga.
"Kebetulan dari kecil pernah membimbing Rizki, beliau salah satu santri binaan dari Pondok Pesantren Nurul Yaqin Ambung Kapur," kata Syafrianto, Kamis (19/11/2020).
Baca juga: Sumbar Berpeluang Masuk 3 Besar MTQ Nasional 2020, Gubernur: Kita Berjuang Rangking Pertama
Kata dia, Rizki merupakan sebuah mukjizat yang diberikan Allah SWT hingga mampu menghafal Alquran sampai 30 juz.
"Sangat luar biasa ya, kalau kita melihatnya. Sekarang memang beliau ikut lomba 10 juz, tapi kalau hafalannya sudah 30 juz," kata dia.
Rizki, kata dia, tinggal bersama nenek dan kakak-kakaknya, karena ditinggal wafat oleh ibunya saat berumur 4 tahun.
"Mudah-mudahan ini menjadi kado terindah untuk orang tuanya, karena dia seorang hafiz Alquran," katanya.
Dari segi ekonomi, keluarga Rizki tergolong keluarga ekonomi menengah ke bawah.
Baca juga: Hasil MTQ Nasional 2020, Grup Putri Jawa Timur Rajai Final Fahmil Quran, Sisihkan Babel dan Banten
"Neneknya hidup seperti orang di sekitar tempat tinggalnya yaitu bertani. Neneknya juga berjualan kacang," katanya.
Namun, Rizki hidup tinggal di lingkungan pesantren dan semua masyarakat serta kerabat mendukungnya.
"Kebetulan pamannya juga merupakan ustaz di Pondok Pesantren Nurul Yaqin, dan di sanalah beliau diantar-antar ke ajang MTQ," katanya.
Ia mengatakan, dengan sering mengikuti lomba MTQ, Rizki dapat memperbaiki bacaannya.
Baca juga: Kafilah Cacat Netra Sumbar Lolos Final Hifdzil Quran 10 Juz MTQ Nasional, Menghafal Sejak 11 Tahun
"Beliau belajar dengan menggunakan Alquran Pen. Ketika pen itu diletakkan di Alquran dan terdengar lantunan ayat suci Alquran," katanya.
Saat ini, Rizki menghafal dengan dibantu pakai alat pengeras suara dan diputarkan lantunan ayat-ayat Alquran.
"Kami sebagai orang kampung dan kakak jauh serta pembimbingnya merasa bangga, sangat luar biasa. Kami saja tidak mampu menghafal 30 juz," katanya. (*)