HP Dijambret Saat Belajar Daring
Beli HP Seken Rp 400 Ribu Agar Bisa Belajar Daring tapi Dijambret Saat Cari Wifi di Pos Ronda
HP Seken Dibeli untuk Belajar Daring tapi Dijambret Saat Cari Wifi di Pos Ronda, Belum Ada Biaya
Penulis: Rima Kurniati | Editor: afrizal
TRIBUNPADANG.COM- Yelmi Warsih (42) tak menyangka HP yang dibelikan untuk belajar daring anaknya akan dijambret.
Padahal HP tersebut satu-satunya yang bisa akses internet dan memang dibelikannya untuk anaknya, Rizil, yang harus belajar daring.
HP yang digunakan anak Yelmi dijambret orang tak dikenal saat anaknya sedang mencari wifi dan belajar daring di pos ronda RT 02/RW 02, Kelurahan Parak Gadang, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, Sabtu (7/11/2020).
Baca juga: Cari Wifi untuk Belajar Daring HP Siswa di Padang Dijambret, Korban: Cuma Itu yang Bisa Internet
Baca juga: VIRAL 2 Pria Jambret HP Siswa SD saat Belajar Daring di Padang, Ketua RT: Dia Anak Kurang Mampu
Video rekaman CCTV kejadian penjambretan tersebut viral di media sosial instagram.
Yelmi mengatakan, sampai saat ini belum ada biaya untuk membeli hanphone.
Akibatnya, Rizil anaknya tidak bisa belajar selama 2 hari.
Handphone yang dijambret merek Oppo.
HP tersebut merupakan HP seken yang dibeli dari saudaranya dengan harga Rp 400 Ribu.
Handphone itu dibeli untuk kebutuhan belajar daring.
Saat dijambret, lanjut Yelmi Warsih anaknya sedang belajar tambahan, berupa webinar dengan memanfaat wifi tetangga di pos ronda.
"Belajarnya hanya sampai Jumat, Sabtu itu ada tambahan belajar berupa webinar, paket internetnya mau habis, dia mau daftar gitu," kata Yelmi Warsih, Selasa (10/11/2020).
Dirinya mengetahui anaknya kena jambret saat dipanggil pemuda sekitar.
"Ada yang panggil, hape anak dijambret, terkejut langsung ke pos ronda dan sudah ramai disitu, " tambahnya.
Yelmi Warsih mengatakan handphone tersebut digunakan oleh dua orang anaknya.
Satu orang berada di kelas 3 di SD 4 Tarandam, dan satu lagi kelas 5 di SD 2 Tarandam, Padang Timur.
"Sang kakak belajar sama temannya, sang adik sudah dua hari tidak belajar," tambahnya.
Menurutnya, pelaku jambret menggunakan baju hitam, topi, masker, dan berperawakan tinggi kurus.
Sedangkan pelaku yang bawa motor, tubuhnya berisi, dan rambutnya acak-acakan.
"Kata warga ciri-ciri begitu. Kejadian jambret ini sudah yang kempat kalinya di sini," tambahnya.
Yelmi Warsih mengatakan tidak ada biaya untuk membeli hanphone terlebih omset jualan salak suaminya menurun sejak Covid-19.
"Kadang bayar sewa kontrakan harus berhutang dulu sama ibuk pemiliknya, kontrakan Rp 550 ribu sebulan," tambahnya.
"Omzet jualan salak di Pasar Raya, satu karung itu bisa Rp250 Ribu, dalam sebulan bisa datang dua kali masing-masing empat karung, sekitar segitulah," ujarnya.
Menurutnya, dirinya belum memberitahukan kejadian ini pada pihak sekolah maupun melaporkan ke pihak kepolisian.
Yelmi Warsih berharap bisa mendapatkan biaya untuk beli handphone anaknya, terlebih seminggu lagi akan ujian semester.
"Apalagi seminggu lagi akan ujian, kalau beli belum ada biaya," ujarnya.
Yelmi Warsih berharap sang jambret bisa ditangkap dan ditindak lanjut oleh kepolisian.
Viral di Medsos
Viral sebuah video 2 pria yang mengendarai sepeda motor merampas HP siswa SD yang sedang belajar daring di Padang.
Peristiwa penjambretan tersebut terjadi di pos ronda RT 02/RW 02, Kelurahan Parak Gadang, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, Sabtu (7/11/2020).
Video rekaman CCTV aksi jambret itu diunggah oleh akun Instagram @info.minang yang diposting dua hari lalu.
Baca juga: Cari Wifi untuk Belajar Daring HP Siswa di Padang Dijambret, Korban: Cuma Itu yang Bisa Internet
Baca juga: Wanita Ngaku Dokter Satgas Covid-19 Hipnotis IRT di Padang, 50 Gram Emas Dibawa Kabur
Dari pengakuan korban, 2 pelaku yang menggunakan sepeda motor itu menanyakan rumah nomor 27.
Namun, saat anak tersebut lengah, kedua pelaku langsung merampas HP dari tangan korban.
Akibat kejadian tersebut, korban tidak dapat belajar daring lagi. Hal itu dikarenakan HP miliknya hanya satu.
Bocah tersebut bernama Rizil yang duduk di bangku sekolah dasar kelas 4.
"Hari Sabtu itu ada pelajaran tambahan dari sekolahnya, jadi hendak memasukkan data anak. Saya tinggal sebentar untuk kembali ke rumah," kata orang tua korban, Yelmi, Senin (9/11/2020).
Baca juga: Aturan Baru Pesta Perkawinan di Padang Setelah Larangan Berakhir, Konsumsi Tak Boleh Prasmanan
Dijelaskannya, setelah kembali dan anaknya kehilangan HP karena dijambret dua orang tidak dikenal.
"Saya berharap ada bantuan untuk mendapatkan HP, sehingga anak-anak dapat belajar kembali. Kakaknya menumpang di tempat lain untuk belajar ini," katanya.
Ketua RT 02 RW 02, Chandra Hasan mengatakan, kalau pos ronda tersebut memang dijadikan tempat lokasi belajar daring.
"Iya, memang dijadikan lokasi tempat belajar daring, biasanya ada sekitar 5 orang kadang lebih. Tapi pada hari itu hanya ada dua orang," kata Chandra.
Ia menjelaskan, pelaku ada dua orang dengan menggunakan sepeda motor dan mendekati korbannya.
Baca juga: Menangkan NA-IC di Pilgub, Sandiaga Uno dan Sufmi Dasco akan Turun ke Sumbar
"Dia (pelaku) datang berdua menggunakan sepeda motor dan menanyakan rumah nomor 27. Saat anak ini lengah, pelaku mengambil HP itu," katanya.
Dijelaskannya, setelah merebut HP, pelaku langsung melarikan diri meninggalkan lokasi.
Dijelaskannya, kalau saat kejadian dalam kondisi sedang sepi dan tidak ada warga lainnya.
"Dia memang anak kurang mampu, dan tidak ada lagi HP untuk belajar daring. Ayah korban hanya berjualan buah salak," katanya. (*)