Sindikat Skimming ATM Ditangkap

Begini Modus Sindikat Kejahatan Skimming di Padang, Pasang Chip dan Kamera Tersembunyi di ATM

Pelaku skimming di Padang mencari ATM yang ramai dikunjungi nasabah bertransaksi. Di mesin ATM tersebut, pelaku memasang chip dan kamera tersembunyi.

Penulis: Rezi Azwar | Editor: Saridal Maijar
Fabian Januarius Kuwado/ KOMPAS.COM
Ilustrasi mesin ATM 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Sejumlah pelaku kejahatan skimming ATM ditangkap Polresta Padang.

Mereka telah beraksi di tiga ATM BNI di Kota Padang, dan berhasil mendapatkan data 81 nasabah.

Pelaku berjumlah 5 orang dan telah diamankan pihak Polsek Lubuk Begalung dan Polresta Padang pada Rabu (21/10/2020).

Pelaku beraksi ketika berada di Padang sejak (13/10/2020) lalu.

Baca juga: Sindikat Kejahatan Skimming Beraksi di 3 ATM BNI di Padang, Pernah Transaksi di Sana? Cek Saldomu

Sebelum di Padang, pelaku juga pernah beraksi di daerah Tanjung Marawa, Medan, dan mendapatkan data 500 nasabah.

Lantas, seperti apa modus para pelaku saat melancarkan aksinya?

Pelaku skimming di Padang mencari ATM yang ramai dikunjungi nasabah bertransaksi.

Di mesin ATM tersebut, pelaku memasang chip dan kamera tersembunyi.

Hal itu dilakukan untuk merekam data korbannya dan kamera tersembunyi berguna untuk mengetahui pin dari ATM korbannya.

Baca juga: Sindikat Kejahatan Skimming ATM Sedot 81 Data Nasabah Bank di Padang, 500 Nasabah lagi di Sumut

Kapolresta Padang, AKBP Imran Amir mengatakan, pihaknya telah menyita alat-alat yang digunakan oleh pelaku, seperti puluhan kartu ATM yang sudah dipakai dan masih kosong.

Selain itu, juga ada barang bukti berupa laptop, HP, modem, wireless, dan cat pilox, dan lem.

Barang bukti lainnya, berupa 6 unit kamera yang dilengkapi kartu memori dan 6 unit alat keluar masuk kartu ATM yang dipasangi chip.

"Barang bukti tersebut disita saat pengamanan pelaku di penginapan Syariah Reddors di Jalan Marapalam Indah, Kelurahan Marapalam, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang," kata Imran Amir, Jumat (23/10/2020).

Dikatakannya, ATM yang menjadi sasaran pelaku adalah ATM yang aktivitasnya ramai atau banyak yang melakukan transaksi.

"Untuk yang di Kota Padang sasarannya adalah di ATM BNI di Plaza Andalas, Transmart dan yang ada di Marapalam," katanya.

Baca juga: Polresta Padang Ungkap Kejahatan Skimming di Mesin ATM, 5 Pria Ditangkap, Pengendalinya di Malaysia

Ia menyebutkan, pengakuan pelaku sudah beraksi di Kota Padang sejak tanggal 13 Oktober 2020 dan sudah mendapatkan 81 data nasabah.

Ia mengatakan, data nasabah yang ada di Kota Padang tersebut sedang dicari tahu apakah sudah ada saldonya diambil.

"Kami sedang melakukan pengecekan dan dikoordinasikan dengan bank terkait, apakah ada saldo rekening yang sudah ditarik oleh mereka," katanya.

Kata dia, pelaku memasang alat-alat tersebut dengan mencari lokasi ATM yang banyak didatangi masyarakat untuk bertransaksi.

Dijelaskannya, pelaku mencari ATM yang ada kacanya sehingga ada antrean untuk masuk.

Namun, pelaku pura-pura ikut antrean sehingga bisa memanfaatkan waktu lebih lama.

Baca juga: Kasus Positif Covid-19 Aktif di Padang Tembus 2.000 Lebih, Dinas Kesehatan Sebut Tiga Klaster

Masuk dengan berdua, satu orang menutupi dan satu orang memasang alat-alat di mesin ATM yang ada. Pemasangan alat-alat tersebut juga terekam oleh CCTV di ATM.

"Modus operandinya adalah meletakkan alat-alat di mesin ATM. Penutup di atas tombol angka dan lubang tempat kartu ATM masuk dipasangi alat," kata Imran Amir.

Dijelaskannya, penutup di atas tombol angka dipasangi alat yang sudah terpasang kamera kecil untuk mengetahui pin korban.

Sedangkan, lubang tempat kartu masuk ke ATM dipasangi sebuah chip buatan sendiri.

"Chip itu ada di dalam, dan chip tersebut dapat membaca data pemilik ATM. Sedangkan, kamera kecil tersebut untuk membaca pin pemilik ATM," ulangnya.

Baca juga: KABAR DUKA, Mantan Sekdaprov Sumbar Akhyarli Abdul Djalil Meninggal Dunia

Disebutkannya, setelah mendapatkan informasi, ada dua orang pelaku yang memantau siapa saja yang melakukan transaksi ke ATM tersebut selama 3 jam.

Hal itu, dikarenakan baterai dari alat-alat yang pelaku pasang hanya mampu bertahan selama 3 jam.

"Setelah data didapatkan, data tersebut langsung terkoneksi ke jaringan wifi dan masuk tersimpan ke laptop. Selanjutnya dikirim ke orang yang ada di Malaysia," katanya.

Penangkapan Pelaku Skimming di Padang

Pelaku yang telah diamankan ada sebanyak 5 orang pada Rabu tanggal 21 Oktober 2020, yang lalu.

Sebanyak 2 pelaku diamankan di dekat Komplek TK Rahmah Abadi Jalan Arau Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang, Sumbar.

Selanjutnya, diamankan 3 orang pelaku di penginapan Syariah Reddors di Jalan Marapalam Indah, Kelurahan Marapalam, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, Sumbar.

Pelaku bernama Mangiring Laia panggilan Firman (35), Satria Wibowo panggilan Bowo (27), Roland Reza Lubis panggilan Reza (35), Sakban Daulay panggilan Ben (34), dan Jamal Alamsyah (24).

Baca juga: Sindikat Kejahatan Skimming ATM Sedot 81 Data Nasabah Bank di Padang, 500 Nasabah lagi di Sumut

Kapolresta Padang, AKBP Imran Amir mengatakan kalau pelaku ada 5 orang dan merupakan warga Sumatera Utara.

Dikatakannya, pelaku diamankan karena melakukan skimming. Skimming merupakan tindakan pencurian informasi kartu kredit atau debit dengan cara menyalin informasi yang terdapat pada strip magnetik kartu kredit atau debit secara ilegal.

"Kita amankan sebanyak 5 orang tentang ilegal akses yang diamankan Polsek Lubeg bersama Polresta Padang," kata Imran Amir.

Perkara ini juga menyangkut Warga Negara Asing (WNA), karena yang membiayai pelaku melakukan aksinya di Indonesia berada di Malaysia.

"Ini adalah kejatahan tingkat internasional. Saat ini, yang kami amankan ini hanya sebagai pelaksana atau eksekutor," katanya.

Namun, semua data korban dan uang yang ditarik dari saldo korban pindah ke orang yang berada di Malaysia.

Baca juga: Ramalan Zodiak Asmara Besok Sabtu 24 Oktober 2020, Taurus Rayu Kekasih, Gemini Bertemu Orang Spesial

Imran menyebutkan, setelah pihaknya melakukan interogasi diketahui kalau orang yang berada di Malaysia tersebut dipanggil dengan sebutan 'Mas'.

Awal terungkapnya perkara tersebut diketahui dari masyarakat, karena adanya orang yang mencurigakan dan bolak balik ke kedai dekat ATM Bank BNI.

ATM tersebut berlokasi di Komplek TK Rahmah Abadi Jalan Arau Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang, Sumbar.

"Diamankan 2 orang terlebih dahulu dan dilakukan pengecekan isi HP. Ternyata ada percakapan tentang tata cara pengambilan uang di ATM," katanya.

Atas dasar itu, pihaknya mengembangkan informasi tersebut dan diamankan 3 orang di penginapan Syariah Reddors di Jalan Marapalam Indah, Kelurahan Marapalam, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang.

"Setelah itu dilakukan penggeledahan dan dilakukan penyitaan barang-barang. Kami pun menemukan alat-alat yang digunakan untuk mengambil uang yang ada di dalam mesin ATM tersebut," katanya. (*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved