Juara MTQ Sumbar Gugur Jadi Peserta Tingkat Nasional, Ada Apa? Ini Penjelasan Pemprov
Yunia Syafitri merupakan mahasiswa dari Universitas Negeri Padang (UNP) yang berasal dari Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar).
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Saridal Maijar
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Yunia Syafitri merupakan mahasiswa dari Universitas Negeri Padang (UNP) yang berasal dari Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar).
Yunia Syafitri pernah meraih juara pertama MTQ tingkat Provinsi Sumbar tahun 2019 cabang tilawah remaja putri.
Selain itu, ia juga pernah meraih juara kedua tingkat perguruan tinggi se Indonesia.
Baca juga: Gugur Jadi Peserta MTQ Nasional, Peraih Medali Emas MTQ Tingkat Sumbar Mengadu ke Gubernur
Namun ia gugur sebagai peserta MTQ Nasional 2020.
Ia tersingkir secara mendadak dari daftar peserta Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke XXVIll tingkat Nasional 2020.
Ia tidak bisa mengikut Training Camp (TC) tahap kedua.
Kepala Biro Bina Mental dan Kesra Setda Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Syaifullah menyampaikan, pihaknya baru mendapatkan laporan juga terkait hal tersebut.
Baca juga: MTQ Nasional XXVIII di Sumatera Barat Resmi Diluncurkan Menag RI Fachrul Razi Secara Virtual
Kata dia, pada 2018 sudah ada kesepakatan antara LPTQ, Kemenag, dan Pemprov Sumbar bahwa proses rekruitmen untuk peserta TC kafilah Sumbar ada tiga kriteria.
"Yaitu juara 1 waktu MTQ di Padang Pariaman, kemudian juara 1 MTQ di Kota Solok. Kemudian, putra-putri Sumatera Barat yang potensial," kata Syaifullah di Kantor Gubernur Sumbar, Senin (12/10/2020).
Terkait kriteria ketiga putra-putri Sumbar yang potensial tetapi tidak terjaring lewat even MTQ, Syaifullah mencontohkan anak pesantren atau anak yang hafiz Quran 30 Juz.
Baik yang berada di Sumbar maupun berada di luar Sumbar masuk dalam peserta TC.
Baca juga: MTQ Nasional di Sumbar Digelar November 2020, Gubernur Irwan Prayitno: Penonton Tidak Boleh Banyak
Dalam artian, tiga kriteria tersebut berhak diikutkan TC.
"Nanti yang masuk tiga kriteria ini, terus dilakukan TC, dilatih oleh pelatih pusat dan daerah, ujung-ujungnya nanti beberapa kali itu dites, diuji lagi, mana di antara yang tiga itu yang terbaik," jelas Syaifullah.
Ternyata, lanjut Syaifullah, meski SK belum ada, dari LPTQ memasukkan nama Dani Rahman untuk remaja.
"Tentu tersingkir Yunia ini, makanya dia komplain. Bapak baru tahu tadi juga," ungkap Syaifullah.
Meski LPTQ menunjuk Dani Rahman sebagai utusan Sumbar, namun sampai saat ini belum ada Surat Keputusan (SK) terkait hal itu.
"SK belum ada, sekarang dalam proses, dan kita menunggu proses selanjutnya," tutur Syaifullah.
Baca juga: Sempat Ditunda Karena Covid-19, Pemprov Sumbar Usulkan MTQ Nasional 2020 Digelar 21-28 November
Pihaknya sekarang masih dalam proses menelusuri permasalahan tersebut.
"Itu yang sedang ditelusuri sekarang, nanti kita ingin tahu juga bagaimana penilaiannya dari juri, ada tesnya, nanti kita cari tahu."
"Saya kan masuk 2019, kalau memang ada kesepakatan seperti itu di 2018, saya ingin tahu juga," sebut Syaifullah.
Sekarang pihaknya hanya bisa menunggu bagaimana penyelesaiannya.
Ia meminta agar bersabar untuk menunggu, apalagi SK dalam minggu ini sudah harus selesai.
Terkait peluang Yunia untuk diikutsertakan kembali, itu nanti akan dilihat dalam proses penelusuran yang dilakukan.
Sebab LPTQ, dewan juri dan pelatih yang tahu.
"Kita sudah ada koordinasi. Sekarang yang kita telusuri, apa benar ini yang juara 1 nya setelah diseleksi. Kalau benar kita harus fair, kalau ada unsur lain itu yang kita telusuri," jelas Syaifullah. (*)