Lahan Terancam Proyek Jalan Tol Padang-Pekanbaru, Warga Limapuluh Kota Mengadu ke DPRD Sumbar

Sejumlah warga di Limapuluh Kota mengadu ke DPRD Sumbar. Mereka adalah masyarakat nagari yang akan dilewati jalan tol Padang-Pekanbaru.

Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Saridal Maijar
TRIBUNPADANG.COM/RIZKA DESRI YUSFITA
Warga asal Limapuluh Kota mengadu ke DPRD Sumbar, Jumat (2/10/2020). 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Sejumlah warga di Limapuluh Kota mengadu ke DPRD Sumbar, Jumat (2/10/2020).

Mereka adalah masyarakat nagari yang akan dilewati jalan tol Padang-Pekanbaru.

Yakni Nagari Koto Baru Simalanggang, Nagari Taeh Baruah, Nagari Lubuak Batingkok, dan Nagari Gurun.

Tol Pekanbaru-Dumai Diresmikan Presiden, Semen Padang Bangga Telah Berkontribusi

Pria kelahiran 1963, Mapilindo, khawatir jika lahan pemukiman, kebun maupun sawahnya masuk dalam proyek pembangunan Tol Padang-Pekanbaru.

"Kami takut kehilangan mata pencaharian, kehilangan pemukiman juga," tutur Mapilindo berkaca-kaca.

Mapilindo tinggal di Nagari Gurun. Di daerah tempat tinggalnya terdapat 21 rumah penduduk.

Lahan pertanian di Nagari Gurun panjangnya 3,5 km.

Soal Banjir di Padang, Pengamat Tata Ruang dan Lingkungan: Tolak Izin Bangunan di Daerah Resapan

Itu dilakui Mapilindo merupakan lahan produktif semua.

"Sawah semua itu. Kalau dampak sosial ekonomi jelas hancurlah, kebiasaan masyarakat bertani."

"Ketika dialihkan usaha lain, memulai lagi dari nol. Jika membuat percetakan sawah baru, itu butuh waktu 15 hingga 20 tahun," kata Mapilindo.

Membuka lahan pertanian, kata Mapilindo, tidak mudah meski dia sendiri pendatang.

Dia masuk ke Nagari Gurun sekitar tahun 1969, waktu itu masih dalam bentuk hutan.

Irwandi-David Chalik Usung Bukittinggi Kota Sehat, Yakin Masyarakat Bisa Menentukan Pilihan

"Orang tua kami cerita, sampai membuat perangkap harimau di lokasi itu dan lainnya. Sekarang tanah itu sudah jadi dan subur, itu sumber kehidupan."

"Tahu-tahu, lahan kami mau dihancurkan. Jadi, hati nuraninya itu mana? Apakah pemerintah punya hati nurani atau tidak? itu dilema bagi kami," ucap Mapilindo dengan suara serak.

Halaman
12
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved