Normalisasi Hubungan Israel-UEA dan Bahrain Berlanjut, Ada 5 Alasan Meski Khianati Palestina

Delegasi Israel dan Uni Emirat Arab (UEA) menandatangani perjanjian perdamaian pada Selasa (15/9/2020) waktu setempat

Editor: Emil Mahmud
KOMPAS.com/Arum Sutrisni Putri)
Ilustrasi: Tangkapan layar dari Google Maps. Wilayah negara Palestina yang dianggap batas-batas yang disengketakan ditandai dengan garis abu-abu putus-putus 

Tentu saja normalisasi ini menjadi pukulan besar bagi Palestina, yang bertahun-tahun hidup di bawah kudeta Israel.

Warga Palestina mengutuk "Abraham Accords" sebagai bentuk pengkhianatan.

Perjanjian baru itu melanggar konsensus Arab lama yakni harga hubungan normal dengan Israel adalah kemerdekaan bagi Palestina.

Tapi kini Israel semakin kuat dengan adanya UEA dan Bahrain, sedangkan Palestina masih berada di bawah tekanan pendudukan di Yerussalem Timur dan Tepi Barat.

4,35 Ton Amonium Nitrat Ditemukan di Dekat Pelabuhan Beirut, Presiden Lebanon Minta Selidiki

 

Orang-orang Palestina membawa plakat selama aksi protes di Rafah, Jalur Gaza selatan, pada 12 September 2020 untuk mengutuk normalisasi hubungan antara Bahrain dan Israel. Iran menyebut tindakan normalisasi yang dilakukan Bahrain
Orang-orang Palestina membawa plakat selama aksi protes di Rafah, Jalur Gaza selatan, pada 12 September 2020 untuk mengutuk normalisasi hubungan antara Bahrain dan Israel. Iran menyebut tindakan normalisasi yang dilakukan Bahrain "memalukan". (SAID KHATIB / AFP)

Putra Mahkota Abu Dhabi Mohammed bin Zayed Al Nahyan, penguasa de facto UEA, mengatakan bahwa kesepakatannya dengan Israel untuk menghentikan aneksasi sebagian besar Tepi Barat Palestina.

PM Netanyahu nampaknya mundur dari keinginan mencaplok Tepi Barat, setidaknya sementara ini karena tekanan internasional yang kuat.

Kekahwatiran Palestina makin menjadi-jadi setelah Bahrain ikut menormalisasi hubungan dengan Israel.

Sebab hal itu tidak akan terjadi tanpa persetujuan Arab Saudi, dan mirisnya Arab Saudi merupakan penulis rencana perdamaian Arab yang menuntut perdamaian Palestina.

5. Iran Turut Mengecam Perjanjian Normalisasi

Para pemimpin Iran mengecam perjanjian normalisasi Israel-UEA dan Bahrain.

Perjanjian "Abraham Accords" membuat Iran semakin tertekan.

Sanksi dari Trump sudah menyebabkan penderitaan ekonomi yang nyata ditambah kabar normalisasi ini.

Pangkalan udara Israel jaraknya jauh dari Iran.

Sedangkan UEA berada tepat di seberang perairan Teluk.

Itu akan menjadi sangat penting jika ada pembicaraan kembali tentang serangan udara terhadap situs nuklir Iran.

(Tribunnews.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com berjudul;  Lima Alasan Normalisasi Hubungan Israel-UEA & Bahrain, Tetap Lanjut Walau Dinilai Khianati Palestina

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved