Banjir di Padang
Warga Jondul Rawang Datangi DPRD Padang, Adukan Banjir Disertai Lumpur, Kami Tidur di Atas Meja
Puluhan warga Komplek Jondul Rawang Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang adukan persoalan banjir ke anggota DPRD Padang
Penulis: Rima Kurniati | Editor: afrizal
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rima Kurniati
TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Puluhan warga Komplek Jondul Rawang Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang adukan persoalan banjir ke anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Padang, Senin (14/9/2020).
Mereka adalah perwakilan warga yang rumahnya terendam setelah hujan deras melanda Padang, pada Jumat (11/9/2020).
• Banjir di Padang Terpantau di 9 Titik, Paling Parah di Jondul Rawang, Ketinggian Air 1,5 Meter
• UPDATE Banjir di Jondul Rawang Padang, Air Mulai Surut, Warga Kembali ke Rumah
Perwakilan warga komplek Jondul Rawang Verdi Rinaldi (40) mengatakan biasanya saat hujan turun, kawasan Jondul Rawang hanya banjir dan setelah beberapa jam air akan surut.
Namun pada Jumat (11/9/2020) lalu, banjir disertai dengan lumpur dan materil yang sulit dibersihkan.
Menurutnya, banjir beserta lumpur ini akibat adanya pembukaan Jalan Bukit Karan menggunakan alat berat.
"Pembangunan jalan ini juga tidak pernah disosialiasikan kepada kami. Sehingga dampaknya saat hujan deras, material ikut turun ke kawasan kami," kata Verdi Rinaldi.
Sesudah air surut, lanjut Verdi Rinaldi, warga kewalahan membersihkan lumpur yang masuk ke rumah dan menutup jalan-jalan.
"Rumah kena lumpur, kasur kami kena lumpur, dan rata-rata kami tidur di atas meja, sungguh miris dan kasihan kita. Ini sudah tiga hari," ujarnya.
Ia menambahkan, Pemko Padang seharusnya melihat ke lokasi dan memberikan bantuan bagi warga terdampak banjir.
"Efek dari pembangunan jalan yang berakibat lumpur itu cepat jugalah ditanggulangi,"
"Kita sudah laporkan ke Lurah LPM, dan sekarang ke DPRD karena kami inggin persoalan ini diselesaikan" ujarnya.
Senada, tokoh masyarakat Jondul Rawang Haji Jamalis mengatakan lumpur akibat banjir masih ada di jalan kecil atau gang dan selokan.
"Pengangkatan lumpur di got tidak mungkin kami lakukan, ke mana kami akan buang? Kalau hujan lagi, mungkin kami yang kena. Kalau tidak ada pengerukan," ujarnya.
Warga menginginkan Pemko Padang segera melakukan pengangkatan lumpur di jalanan dan selokan tersebut.
Haji Jamalis menambahkan, warga meminta agar pembukaan jalan tersebut dihentikan sampai jelas ada kajian dampak lingkungannya.
"Kami sebagai warga secara mandiri akan menghitung kerugian dan kami minta adanya ganti rugi akibat kejadian tersebut," tambahnya. (*)
