Berita Lima Puluh Kota Hari Ini
Polwan AKBP Gadungan Diamankan Polres Payakumbuh, Diduga Raup Ratusan Juta dari Korban
Polres Payakumbuh mengamankan seorang berinisial WST (43), yang ngaku-ngaku sebagai polisi wanita alias Polwan gadungan berpangkat ajun komisaris besa
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Emil Mahmud
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, PAYAKUMBUH - Polres Payakumbuh mengamankan seorang berinisial WST (43), yang ngaku-ngaku sebagai polisi wanita alias Polwan gadungan berpangkat ajun komisaris besar polisi atau AKBP.
Pasalnya, WST itu juga sempat mengaku dinas di Polda Metro Jaya, yang diduga telah menipu keluarga suaminya sendiri.
Selanjutnya, melancarkan aksinya dengan modus dapat membantu dalam penerimaan anggota Bintara Polri melalui Polda Sumatera Selatan (Sumsel).
Namun, aksi pelaku harus berakhir di kantor Polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Kapolres Payakumbuh, AKBP Dony Setiawan saat dihubungi TribunPadang.com mengatakan bahwa pihaknya telah mengamankan terduga pelaku yang merupakan polwan gadungan itu.
Sejauh ini menurutnya korban dari aksi pelaku terdiri dari tiga orang yang merupakan warga Kabupaten 50 Kota, dan 1 orang Kabupaten Muara Enim, Sumsel.
• Update Harga Kebutuhan Pokok di Padang, Per 27 Agustus 2020 Berikut Daftar Lengkap
• Apakah Kegiatan Ekonomi Dapat Berdampak Positif terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat?
"Ketiga korban 50 Kota, Sumbar, masing-masing mengalami kerugian Rp 46.5 juta, lalu 70 juta, dan Rp 42.5 juta. Sedangkan, korban asal Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan mengalami kerugian Rp 45 juta. Pelaku berinisial WST (43) yang beralamat di Kelurahan Mampang, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok," kata AKBP Dony Setiawan, Kamis (27/8/2020).
WST (43) diamankan pada Kamis (20/8/2020) sekitar pukul 06.00 WIB di Kota Depok.
Pelaku diamankan setelah suami pelaku berinisial SS (50) warga 50 Kota yang diamankan lebih dahulu di Muara Enim pada Rabu (19/8/2020) sekitar pukul 07.5 WIB lalu.
Modus Pelaku
Andri Kurniawan mengatakan kalau suami pelaku juga tertipu dengan pengakuan pelaku sebagai seorang anggota polisi.
Ia menceritakan kalau pelaku inisial WST (43) menikah dengan SS (43) di Kabupaten 50 Kota, Sumbar, pada tanggal (29/3/2020) lalu.
Saat bertemu dengan keluarga SS (43), lantas pelaku meyakinkan korban yang merupakan keluarga SS (43) bahwa ia telah banyak meluluskan calon anggota Polri dengan catatan peminat harus membayar uang pelicin.
"Suaminya ini menginformasikan hal tersebut kepada korban-korban lainnya, sehingga ada korban lainnya yang tertarik," katanya.
Kata dia, suami pelaku merasa tertipu dengan pelaku berinisial WST (43).
Suami pelaku, kata dia, tidak mengetahui bahwa sebenarnya WST (43) bukanlah Polwan berpangkat AKBP yang dinas di Polda Metro.
"Suaminya yang berinisial SS (43) tidak menerima hasil kejahatan dari istrinya WST (43), dan semua korban adalah keluarganya sendiri," katanya.
Kapolres Payakumbuh, Dony Kurniawan mengatakan kalau pelaku inisial WST (43) menjanjikan korban lolos dalam seleksi penerimaan Bintara Polri Tahun 2020 di Polda Sumatera Selatan.
• Pemprov Sumbar Pertimbangkan Porprov Digelar Tahun 2021, Sempat Ditunda
• Harga Emas di Padang Hari Ini Kamis 27 Agustus 2020, Emas Antam Turun Jadi Rp 1.051.000/gram
Kata dia, kelulusan dalam tes tersebut tanpa menjalani tajalan seleksi formal.
"Akhirnya pelaku inisial WST (43) meminta uang kepada korban dengan alasan untuk uang pelicin sebesar Rp 100 Juta," sebutnya.
Ia mengatakan kalau pelaku meminta KTP, KK, Akte Kelahiran, dan Ijazah sebagai syarat yang akan diserahkan ke Mabes Polri.
Pelaku inisial WST (42) menerima pembayaran awal dari keluarga korban secara tunai di Jorong Bukit Kanduang, Nagari Tanjung Haro Sikabu Kabu Padang Panjang, Kecamatan Luak, Kabupaten 50 Kota, Sumbar.
Selanjutnya, korban diminta mentransfer secara bertahap ke rekening yang digunakan tersangka.
"Korban dan keluarga korban juga diminta datang ke Palembang dan menginap di Redoorz Hotel Palembang," ujarnya.
Ia meminta keluarga datang untuk menyaksikan keberangkatan calon peserta didik yang dinyatakan lulus, dan terpilih dalam seleksi penerimaan Bintara Polri Tugas Umum ke SPN Betung Polda Sumsel.
Namun, setelah korban bertemu dengan pelaku di hotel tersebut dan pelaku meminta lagi sejumlah uang.
"Lalu pelaku kabur meninggalkan korban. Selanjutnya, korban menelusuri latar belakang pelaku di Palembang, baru diketahui bahwa tersangka bukanlah seorang anggota Polri," katanya.
Dikatakannya, kalau pelaku menggunakan 3 nomor rekening dan rekening tersebut ikut diamankan sebagai barang bukti. Pihaknya juga mengamankan barang bukti (BB) berupa 3 unit HP.