Corona Sumbar
Sembuh Hanya dalam 5 Hari, Ajudan Wagub Sumbar Ungkap 'Obat' Covid-19 yang Paling Manjur
Ajudan Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit, Ridho Arifandi akhirnya bisa sembuh setelah sejak 4 Agustus 2020 lalu dinyatakan terinfeksi Virus Corona.
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Saridal Maijar
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Kasus Virus Corona (Covid-19) di Sumbar semakin bertambah setiap harinya.
Tapi tak sedikit juga pasien yang sembuh dari infeksi virus itu.
Seperti ajudan Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit, Ridho Arifandi yang akhirnya bisa sembuh setelah sejak 4 Agustus 2020 lalu dinyatakan terinfeksi Virus Corona.
• Reaksi Wagub Nasrul Abit Soal Ajudannya Positif Corona: Saya Sudah 5 Kali Swab Test dan 7 Rapid Test
Agar bisa lekas sembuh dari Covid-19, menurut Ridho, hati yang gembira obat paling manjur menyembuhkan Covid-19.
Hati yang gembira bisa menguatkan imun dalam tubuh.
Selain itu, sejak sebelum Covid-19 muncul dirinya sudah rutin mengonsumsi vitamin.
Saat dinyatakan positif Covid-19, vitamin yang dikonsumsi justru lebih banyak.
"Saya rutin konsumsi vitamin dan sekarang masih berlanjut konsumsi vitamin, karena saya menghabiskan waktu untuk bekerja lebih dari rata-rata orang lain bekerja karena mendampingi pimpinan," ungkap Ridho.
• Ajudan Wakil Gubernur Sumatera Barat Positif Corona, Seluruh yang Pernah Kontak di Swab
Terpapar dari Virus Corona, lalu sembuh, Ridho tergolong mengalami pemulihan yang baik dan cepat.
Dia bersyukur untuk itu. Sebab, dalam waktu lima hari saja sudah dinyatakan sembuh.
Kesembuhan Ridho dari Covid-19 setelah 2 kali konversi negatif.
"Kalau flashback ke belakang, tempo hari itu, Selasa 4 Agustus lalu, saya dinyatakan positif, tes swab pagi, Selasa malam hasilnya keluar, ternyata dinyatakan positif. Waduh, saya kaget luar biasa," ucap Ridho.
Ridho bingung harus berkata apa, sebab kondisinya sehat tanpa ada sakit apapun.
Ia tidak merasakan gejala seperti orang terinfeksi Covid-19.
• Sudah 896 dari 1.349 Warga Sumbar Sembuh dari Corona, Meninggal Bertambah Menjadi 40 Orang
Di antaranya kehilangan indera penciuman, indera perasa, hilang selera makan, batuk, ataupun flu.
"Alhamdulillah saya tidak ada. Jadi heran kenapa saya bisa terpapar," imbuh Ridho.
Mendapat kabar perihal positif Covid-19 Selasa malam, Ridho pun akhirnya mengaku saat itu dirinya sudah bisa menerima kondisi tersebut.
Dia juga langsung bilang ke istri dan keluarga di rumah, bahwa dia positif dan langsung malam itu pergi isolasi diri ke tempat karantina.
Masuk ke BPSDM Sumbar, ia bersyukur masih ada kamar kosong.
Satu hal yang selalu dipegang oleh Ridho, yakni kata-kata Kepala Lab Unand Dr Andani.
• Tambah 13 Positif Corona di Sumbar, Terbanyak dari Padang, Total 1.349 Kasus Per 16 Agustus 2020
Ia mengatakan, Selasa malam itu ia juga dihubungi via ponsel oleh Dr Andani.
"Ridho, saya yakin kalau melihat hasil labor ini, memang Ridho positif, tiga hingga lima hari ke depan sudah sembuh, karena hasil lab sudah mendekati sembuh."
"Saya berpegang sama itu aja sih, kata-kata Dr Andani dan mengikuti protokol kesehatan di BPSDM," ujar Ridho.
Kemudian, Ridho juga banyak berkomunikasi dengan teman-temannya dan tenaga kesehatan.
Bahkan, kata dia, banyak yang menghubunginya di hari pertama dinyatakan positif.
Utamanya untuk menanyakan keadaan.
• Update Corona di Indonesia, Catatan Terakhir Tembus Capai 135.123 Positif Covid-19
"Semua support dan itu rutin setiap hari, mulai dari sahabat, keluarga, bahkan Pak Wagub setiap hari menanyakan keadaan saya," tutur Ridho.
Dia mengungkapkan selama masa karantina, selalu berdoa dan beribadah mendekatkan diri kepada Tuhan.
Karantina di BPSDM cukup ketat, di sana ada grup whatsapp yang isinya pasien dan tenaga kesehatan.
Komunikasi, sebut Ridho, terjalin dua arah. Tenaga kesehatan merawat dan menjaga pasien, begitupun pasien ikut arahan tenaga kesehatan.
Ridho menceritakan pengalamannya selama berada di ruang karantina.
Menurut dia, tak seperti kebanyakan orang bayangkan apa yang terjadi saat karantina.
• Gugus Tugas: Sudah 869 Warga Sumbar Sembuh dari Corona, Meninggal Dunia 38 Orang
Selama menjalani karantina, dia mengaku masih bisa menelepon orang-orang tersayang dan terdekat.
"Pagi pukul 06.00 WIB salat Subuh, kemudian menyempatkan diri untuk olahraga, setelah itu mandi dan sarapan," jelas Ridho.
Pada pukul 09.00 hingga pukul 10.00 WIB, ia berjemur, bisa keluar kamar dengan tetap menerapkan physical distancing.
Juga disertai cek suhu, cek tekanan darah, lalu dilanjutkan salat Zuhur, istirahat dan lanjut salat Ashar.
Kemudian, melakukan aktivitas mandiri, salat Magrib, lalu salat Isya dan tidur.
Ridho mengatakan, memang tidak ada televisi di kamarnya.
"Tujuannya agar tidak ada yang begadang. Fokus ke kesembuhan, makan teratur dan semuanya diatur," tukas Ridho.
Ridho memberikan tips, salah satu yang dikonsumsi selama ia dinyatakan positif adalah virgin coconut oil (VCO) atau minyak kelapa.
Ia rutin mengonsumsi VCO, sejak dinyatakan positif Covid.
"Rabu saya minum VCO itu, Kamis minum itu, Jumat pagi tes swab, Sabtu pagi keluar hasil negatif, Sabtu swab kedua, Minggu pagi juga dinyatakan negatif," ucap Ridho.
Hingga kini, Ridho masih belum tahu apakah ia sudah jauh-jauh hari terpapar covid-19 atau virus yang masuk ke tubuhnya hanya sebagian kecil.
Namun ia mengungkapkan rasa syukur atas hasil tes swabnya yang dinyatakan negatif Covid-19.
"Secara pasti saya tidak tahu terpapar dari siapa dan darimana karena memang setiap hari, walaupun sudah melaksanakan protokol kesehatan, tapi memang kegiatan saya selama mendampingi Wagub, itu kan satu hari bisa berjumpa orang dalam jumlah yang banyak," terang Ridho.
Ridho menyampaikan beberapa pesan untuk masyarakat agar terhindar dari virus corona.
Menurut Ridho, hal pertama yang harus dilakukan oleh setiap orang adalah mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
"Pesan saya, kita harus selalu waspada, gunakan lah masker saat beraktivitas di luar rumah dan terapkan jarak fisik dengan orang lain ketika berinteraksi," ujar Ridho. (*)