Banjir di Sumbar
BPBD Sumbar: Banjir dan Longsor hingga Cuaca Ekstrem Landa Sejumlah Daerah
Sejumlah wilayah di Provinsi Sumatera Barat dilanda bencana banjir, longsor, dan cuaca ekstrem pada Sabtu hingga Minggu (23/11/2025).
Penulis: Muhammad Afdal Afrianto | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Sejumlah wilayah di Provinsi Sumatera Barat dilanda bencana banjir, longsor, dan cuaca ekstrem pada Sabtu hingga Minggu (23/11/2025).
Hal itu dibenarkan Juru Bicara Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Sumbar, Ilham Wahab, saat dihubungi TribunPadang.com pada Minggu petang.
Ia menyebut, cuaca ekstrem turut dipicu curah hujan tinggi yang mengguyur berbagai daerah sejak Sabtu (22/11/2025) malam.
Di Kota Padang, angin kencang dan banjir terjadi di sejumlah kecamatan. Angin kencang melanda Kecamatan Koto Tangah dan Padang Barat sejak Sabtu malam hingga Minggu pagi.
Sampai sejauh ini lanjutnya, sejumlah pohon tumbang terjadi di beberapa titik sehingga menghambat akses jalan warga.
Sementara itu, banjir genangan terjadi di Kelurahan Gunung Pangilun, Kecamatan Nanggalo, pada Minggu sekitar pukul 04.35 WIB.
Meski demikian, tidak ada laporan korban jiwa maupun kerusakan bangunan. BPBD Kota Padang telah melakukan evakuasi serta pembersihan material pohon tumbang.
Baca juga: Banjir Seusai Hujan Deras tanpa Henti, 250 KK di Ulakan Tapakis Padang Pariaman Terancam Terisolasi
Hujan Intensitas Tinggi
Di Kabupaten Padang Pariaman, cuaca ekstrem juga terasa sejak Sabtu hingga Minggu. Hujan intensitas tinggi menyebabkan banjir di lima kecamatan, yakni Lubuk Alung, Batang Anai, Sintuak Toboh Gadang, Ulakan Tapakih, dan 2x11 Enam Lingkung.
Selain banjir, tanah longsor turut terjadi di Kecamatan Parit Malintang dan Kayu Tanam yang berdampak pada sejumlah infrastruktur, termasuk dua unit jalan, saluran irigasi, dan satu bangunan SD.
"Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Namun sejumlah fasilitas umum mengalami kerusakan dan berapa totalnya sedang kami data," ujar Ilham Wahab kepada TribunPadang.com.
Sementara Kota Solok turut terdampak banjir pada Minggu dini hari sekitar pukul 02.30 WIB.
Curah hujan tinggi membuat air meluap di Kecamatan Lubuk Sikarah dan Tanjung Harapan.
Banjir bahkan menyebabkan runtuhnya sebagian bangunan, serta berdampak pada enam kepala keluarga atau 18 jiwa. BPBD setempat masih melakukan pendataan di lokasi hingga saat ini.
"Sedangkan di Kabupaten Agam, banjir terjadi di tiga kecamatan, yaitu Tanjung Raya, Banuhampu, dan Palupuh. Di Tanjung Raya, terjadi pendangkalan aliran sungai menyebabkan 30 rumah terendam dan berdampak pada 35 KK atau 80 jiwa," jelasnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/padang/foto/bank/originals/Kepala-Pelaksana-BPBD-Sumatera-d.jpg)