Sampah Sayuran Pasar Raya Padang Diolah Jadi Pupuk Vermikompos, Model Percontohan Pengelolaan Sampah
Sampah organik yang ada di Pasar Raya Padang diolah menjadi pupuk organik bernama Pupuk Pasar Sampah (PSP) Vermikompos di lantai 5 Pasar Raya Padang.
Penulis: Rima Kurniati | Editor: Mona Triana
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rima Kurniati
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Sampah organik yang ada di Pasar Raya Padang diolah menjadi pupuk organik bernama Pupuk Pasar Sampah (PSP) Vermikompos di lantai 5 Pasar Raya Padang.
Pengelola PSP Vermikompos ini dilakukan oleh sekelompok pemuda yang menamai diri Tumbuah Kambang Basamo Team.
Salah seorang anggota kelompok ini Reki Kardiman mengatakan sampah organik dari Pasar Raya diolah menjadi pupuk dengan menggunakan media cacing.
• Naik ke Mal Pelayanan Publik Pasar Raya Padang Sudah Bisa Pakai Lift, Telah Ada juga Musala
• Jual Beli di Pasar Raya Padang Bisa Melalui Web Pasar BRI, Mahyeldi: Permudah Transaksi
• Penyebab Kebakaran di Belakang Plaza Andalas Kawasan Pasar Raya Padang Belum Diketahui
Menurutnya, sampah organik banyak menumpuk di Pasar Raya Padang dan disayangkan hanya dibiarkan dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah (TPS).
Menurutnya, pengelolaan sampah tersebut diinisiasi oleh Dinas Perdagangan Kota Padang.
Dinas Perdagangan mengajak kelompoknya untuk mengelola sampah menjadi pupuk sebagai percontohan pengelolaan sampah.
• UPDATE Info Kebakaran Hebat Dekat Pasar Raya Padang, Semua Kekuatan Damkar Dikerahkan
• Harga Cabai Merah di Pasar Raya Padang Turun, Satu Kilogram Kini Rp 18 Ribu
• Sempat Turun, Harga Bawang Merah di Pasar Raya Padang Kembali Naik, Rp 36.000 per Kilogram
"Sebelumnya kita sudah pernah juga di Padang, Painan, kali ini Dinas Perdagangan, mereka menyediakan anggaran dan tempat, kita membantu mengelolannya," kata Reki Kardiman, Selasa (11/8/2020).
Reki Kardiman mengatakan sampah yang bisa digunakan untuk pupuk, seperti sampah sayur-sayuran, seperti sayur kangkung, kol, sawi, dan lainnya.
Menurutnya, sampah sayuran ini dicacah bagian-bagian kecil.
Kemudian dicampurkan dengan kotoran sapi dan didiamkan selama beberapa minggu.
• Mulai 1 Juli 2020, Penarikan Retribusi di Pasar Raya Padang Pakai Aplikasi E-Retribusi Bank Nagari
• Pedagang Pakaian Seragam Sekolah di Pasar Raya Padang Sepi Pembeli, Enggan Jualan Online
Selanjutnya dimasukan cacing lumbricus sp pada media semi kompos tersebut.
Proses memasukan cacing ini disebut Vermikompos.
Setelah beberapa lama cacing dipisahkan dengan medianya.
Kemudian dilakulan pengayakan dan dilakukan uji laboratorium dan uji lapangan.
"Satu ton sampah sayuran ini, kalau kita cacah menjadi 300 kg hasil cacah, dimakan cacing semuanya tetap 300 kg," ujarnya.
• Wolverhampton Wanderers Vs Sevilla, Laga Dua Tim Pembunuh Raksasa pada Babak 16 Besar
• Kunci Jawaban Tema 4 Kelas 5 Halaman 12 13 14 15 16 17 18 19 Pembelajaran 2 Subtema 1
• Manchester United ke Semifinal Hadapi Wolverhampton atau Sevilla, Bruno Fernandes Jadi Penentu
Reki Kardiman mengatakan dari satu ton sampah bisa menghasilkan produk yang sudah jadi sekitar 300 kg.
Kemudian dijual dengan harga Rp10.000 per kg yang dibungkus atau pakjing per 40 Kg.
Menurutnya, prosesnya pembuatan sampah menjadi pupuk ini perlu dikontrol, pengawasan dan waktu lama.
Terlebih untuk proses semi kompos membutuhkan waktu berminggu-minggu atau malah berbulan.
"Kalau barang jadinya, pasarannya bisa untuk untuk taman rumah tangga, bisa juga taman kota dan untuk pertanian bisa juga," tambahnya.
• Ditetapkan Sebagai Tersangka Ujaran Kebencian, Bupati Agam Indra Catri Menghormati Proses Hukum
• Dompet Dhuafa Singgalang Himpun Rp 1 M Dana Kurban Tahun 2020, Naik 21 Persen dari Sebelumnya
• Bupati Agam Indra Catri dan Sekda Martias Wanto Ditetapkan Sebagai Tersangka Ujaran Kebencian
Menurutnya, Beda PSP Vermikompos dengan pupuk konvensional lebih menggunakan bahan alami, bukan kimiawi.
"Serta bisa meningkatkan kualitas tanaman, dan sudah memenuhi santar Indonesia atau SNI," tambahnya.
Reki mengatakan untuk produk PSP Vermikompos sudah dijual di Kota Padang dan ke luar Sumbar.
"Pengelolaan sampah di pasar ini masih model percontohan, karena baru mulai beberapa hari lalu sekitar dua minggu," tambahnya. (*)