Bayar Utang, Suami di Tanah Datar Paksa Istri Layani Tetangga, Korban Hamil, Tak Tahu Anak Siapa

Seorang suami di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) tega menjual istrinya demi membayar utang.

Penulis: Rezi Azwar | Editor: Saridal Maijar
TRIBUNNEWS.COM
Ilustrasi pria jual istri 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar

TRIBUNPADANG.COM - Seorang suami di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) tega menjual istrinya demi membayar utang.

Sang istri yang berusia 22 tahun dipaksa untuk melayani nafsu bejat pria lain, yang tak lain adalah tetangganya.

Kini sang istri tengah hamil, dan tak tahu janin di perut wanita malang itu anak siapa.

Ayah di Mentawai Cabuli Anak Kandung hingga Hamil 2 Bulan, Korban Sempat Tuduh Pacar karena Diancam

Peristiwa ini tepatnya terjadi di Nagari Pangian, Kecamatan Lintau Buo, Kabupaten Tanah Datar.

Hal ini menjadi pembicaraan hangat oleh warga di wilayah tersebut saat ini.

Tokoh pemuda setempat, Hijrah Adi Sukrial membenarkan adanya kejadian itu.

"Dia dijual suaminya untuk membayar utang," kata Hijrah saat dihubungi, Kamis (16/7/2020).

Diceritakannya, kejadian itu bermula ketika suami yang berinisial HS (24) berutang kepada tetangganya berisinial NR (40).

Polresta Padang Gandeng Psikolog dalam Kasus Tetangga Cabuli Anak Yatim Usia 5 Tahun

Karena tak sanggup membayar, sang istri dipaksa oleh suami melayani NR agar utang lunas.

"Awalnya si istri melakukan karena takut pada suaminya, karena suaminya sering main tangan," ujar Hijrah.

Saat pertama kali melayani NR, kata dia, suaminya yang memegang dan membukakan baju korban.

"Suaminya keenakan, setiap tidak ada uang, tawarkan istri pada tetangga," ujar dia.

Kejadian ini pun terjadi berulang kali, hingga akhirnya terungkap ke publik.

Pengakuan Pak Uwo yang Cabuli Anak Yatim Usia 5 Tahun di Padang, Beraksi saat Korban Jongkok

Akhirnya, korban, HS dan NR dikumpulkan di rumah wali jorong (dusun) setempat pada awal Juli 2020.

Di hadapan wali jorong dan pemuda adat setempat, mereka mengakui telah melakukan perbuatan itu.

"Mereka mengakui kalau ini sudah berulang kali dilakukan," ujarnya.

Kini, kata Hijrah, sang istri tengah hamil dua bulan.

Tak dapat diketahui pasti janin dalam perut sang istri anak siapa.

Viral Anak Yatim Usia 5 Tahun Ngaku Dicabuli di Padang, Orangtua Korban Meninggal 2 Tahun Lalu

"Diduga ini adalah anak NR. Karena pasangan ini tak punya anak setelah dua tahun menikah," ujar dia.

Kini yang menjadi persoalan, kata Hijrah, sang istri dibawa kabur oleh suaminya.

"Dikhawatirkan, untuk biaya hidup, dia (korban) akan dijajakan," ujarnya.

"Ayah korban sedih. Dia tak tahu anaknya dibawa ke mana," sambung Hijrah.

Ayah korban sudah mendatangi kantor polisi setempat, untuk melaporkan kejadian ini.

Kakek 70 Tahun Punya 2 Istri di Solok Selatan Tega Cabuli Remaja yang Masih Tetangga Sendiri

"Dia melapor ke Polsek, disuruh melapor ke Polres yang jaraknya 40 km dari rumahnya," ujar dia.

Hijrah yang ikut mendampingi ayah korban saat itu, diminta polisi untuk menyelesaikan persoalan ini secara adat saja.

Kapolsek Lintau Buo, Iptu Surya Wahyudi saat dihubungi TribunPadang.com mengaku belum menerima laporan terkait kasus tersebut.

Hanya saja, dia mengakui bahwa informasi tersebut telah berkembang.

Pria Lajang di Sumut Ngamuk, Bunuh Ibu & Tetangga, Kantor Desa Dirusak, Warga Sempat Diungsikan

"Saya juga kaget beritanya heboh sekarang, padahal kejadiannya sudah lama, dan hebohnya pada akhir bulan Juni 2020," ujar Surya Wahyudi.

Kata dia, pihaknya dari Polsek Lintau Buo terus melakukan pemantauan di lapangan terkait perkara tersebut.

Pihaknya, kata dia, menunggu laporan dari pihak yang merasa dirugikan dalam peristiwa tersebut.

"Laporan secara resminya belum ada ke kantor, tapi kita tetap pantau situasi dan kondisinya," sebutnya.

Informasi yang didapatkan oleh pihaknya, kalau yang terlibat dalam peristiwa tersebut diberikan sanksi hukum adat.

Berkunjung ke Rumah Nenek, Bayi di Pasaman Barat Tewas Setelah Jatuh ke Sumur 17 Meter

"Kalau sudah ada laporan polisi baru dapat kita melakukan penyelidikan, tapi informasi terkait peristiwa tersebut memang sudah berkembang di masyarakat," katanya.

Pihaknya tidak dapat berbuat banyak kalau korban tidak merasa dirugikan dan tidak melaporkan peristiwa tersebut.

Kata dia, data dan informasi terkait pelaku dan korban dalam peristiwa tersebut sudah dikantonginya. (*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved