Harimau Tertangkap di Pariaman
Warga Dengar Harimau Mengaum di Padang Pariaman, Diduga Induk 'Ciuniang Nurantih' Cari Anaknya
Warga dikagetkan dengan suara mirip auman di lokasi tertangkapnya seekor Harimau Sumatera di Korong Surantih, Nagari Lubuk Alung, Ke
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Emil Mahmud
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Warga dikagetkan dengan suara mirip auman di lokasi tertangkapnya seekor Harimau Sumatera di Korong Surantih, Nagari Lubuk Alung, Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) baru-baru ini.
Peristiwa tersebut membuat warga yang berada di lokasi meningkatkan kewaspadaan menyusul terdengar olehnya sekutar pukul 20.30 WIB lalu.
"Saya mendengar suara auman harimau beberapa kali dalam waktu sekitar setengah jam," ujar Niar (50) warga Korong Sirantih pada Rabu (15/7/2020).
Niar memperkirakan auman suara harimau itu diduga berasal dari induk harimau yang mencari anaknya.
Wali Korong Surantih, Nasril juga membenarkan adanya suara auman harimau belakangan ini.
"Iya ada suaranya, dan warga banyak yang mendengarnya. Biasanya suara auman itu terdengar sekitat pukul 20.30 WIB," kata Nasril.
• BREAKING NEWS: Harimau Sumatera Tertangkap di Lubuk Alung Padang Pariaman, Masuk Kerangkeng Besi
• Harimau Ciuniang Nurantih Mengalami Luka Lecet, Ketahuan Seusai Evakuasi ke PR-HSD ARSARI
Karena auman tersebut, ia memperingatkan warga untuk meningkatkan kewaspadaan dan berada di rumah.
"Selain itu kami meminta warga untuk mengkandangkan hewan ternak kalai ada yang masih berada di luar," sebutnya.
Ia menyebutkan pada malam itu tidak ada tim BKSDA di lokasi. Namun, pihak kepolisian dari Bhabinkamtibmas ada di lokasi bersama warga.
Sebelumnya, satu harimau tertangkap masuk perangkap di Korong Surantih, Nagari Lubuk Alung, pada Senin (13/7/2020) yang lalu.
Harimau tersebut dievakuasi oleh petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat (Sumbar).
Selanjutnya, harimau tersebut dibawa ke Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PR-HSD) yang dikelola oleh Yayasan ARSARI Djojohadikusumo (YAD).
Penyebab Konflik
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) menyebutkan beberapa faktor yang melatarbelakangi terjadinya konflik antara satwa Harimau dan manusia.