Belajar Daring di Padang Dievaluasi Setiap Bulan, Wawako: Bisa Saja Nanti Tatap Muka di Sekolah
Wakil Wali Kota Padang, Hendri Septa mengatakan, setiap bulan akan dilakukan evaluasi pelaksanaan pembelajaran secara daring.
Penulis: Rima Kurniati | Editor: Saridal Maijar
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rima Kurniati
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Jadwal masuk sekolah di Padang dimulai 13 Juli 2020 mendatang.
Hanya saja, pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan daring, bukan tatap muka.
Wakil Wali Kota Padang, Hendri Septa mengatakan, setiap bulan akan dilakukan evaluasi pelaksanaan pembelajaran secara daring.
• Jadwal Sekolah di Padang Dimulai 13 Juli 2020, Tatap Muka atau Daring? Ini Kata Wawako Hendri Septa
Menurutnya, jika Padang bebas Covid-19 maka pembelajaran bisa saja dilakukan secara tatap muka di sekolah.
"Keputusan belajar daring ini akan dievaluasi setiap bulannya. Misalnya dalam dua bulan ini Padang zona merah lalu hijau, maka kita terapkan belajar tatap muka," kata Hendri Septa, Senin (6/7/2020).
Menurutnya, pembelajaran di sekolah juga dibutuhkan untuk perkembangan peserta didik, seperti mengenalkan lingkungan, aspek psikologis dan lainnya.
"Kita akui belajar di sekolah memang diperlukan, untuk perkembangan aspek psikologisnya, seperti kenal dengan orang dan lainnya," ujarnya.
• Satpol PP Padang Peringati PKL yang Jualan di Trotoar, Dilarang Berdagang Pagi Hari di Fasum
Hendri Septa menilai, kasus positif Covid-19 di Padang menunjukan tren yang positif.
Sebanyak 80 persen kasus positif Covid-19 di Padang sudah dinyatakan sembuh.
"Kita lihat saat ini ada tren kesembuhan di Padang."
"434 Sembuh, sudah 80 persen sembuh dan beberapa hari belakangan tidak ada penambahan, total positif 535," ungkapnya.
• Digerebek Satpol PP Padang di Kamar Hotel, 2 Pasangan Ilegal Pilih Kabur ke Semak-semak
Hendri Septa optimis, Pemko Padang bisa menghentikan penyebaran kasus Covid-19.
Menurutnya, jika nanti diterapkan pembelajaran tatap muka, Dinas Pendidikan Kota Padang sudah menyiapkan sarana prasarana dan metodenya.
"Dengan metode empat jam belajar, satu sift 50 persen dari jumlah belajar. Kemudian, waktu belajarnya hanya dua jam," kata dia.
Tiga hari dalam seminggu belajar di sekolah untuk SMP dan SD.
"Untuk PAUD kita siapkan dua kali dalam seminggu. Ini sudah disiapkan cuma kita tidak berada pada zona yang ditetapkan sesuai arahannya," ujarnya. (*)