Corona Sumbar

Pemprov Sebut 14, Pemko Bilang 13 Tambahan Positif Covid-19 di Padang, Mana yang Benar?

Pada Rabu (1/7/2020) pagi, Pemprov Sumbar merilis adanya tambahan 14 kasus positif Covid-19 di Padang hari ini.

Penulis: Rima Kurniati | Editor: Saridal Maijar
news.pindula.co.zw
Ilustrasi Corona atau Covid-19 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rima Kurniati

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Pada Rabu (1/7/2020) pagi, Pemprov Sumbar merilis adanya tambahan 14 kasus positif Covid-19 di Padang hari ini.

Sementara Pemko Padang menyebut bahwa tambahan kasus Covid-19 hari ini hanya 13.

Lantas, apa yang menyebabkan perbedaan data? Manakah yang benar?

Pembatalan Perjalanan Kereta Api di Sumbar Diperpanjang hingga 31 Juli 2020, PT KAI Minta Maaf

Kepala Dinas Kesehatan Padang, Ferimulyani mengakui sempat ada perbedaan dengan Pemprov soal jumlah penambahan kasus positif Covid-19 di Padang.

Diketahui, berdasarkan rilis Jubir Gugus Tugas Provinsi Sumbar penambahan kasus positif Covid-19 di Padang, per Rabu (1/7/2020) terdapat tambahan 14 kasus.

Namun berdasarkan rilis Dinkes Padang, hanya terdapat tambahan 13 kasus positif Covid-19.

Adapun satu kasus positif Covid-19 bukanlah warga Padang, melainkan pasien dari Bukittinggi.

UPDATE Covid-19 di Kota Padang, 519 Positif, 426 Sembuh dan 23 Meninggal Dunia

"Dari data provinsi ada 14 kasus, satu kasus pemeriksaan mandiri di SPH, itu asalnya dari Bukittinggi," ungkapnya.

Kasus dari Bukittinggi ini merupakan hasil pemeriksaan mandiri di Semen Padang Hospital (SPH).

Tujuannya sebagai syarat agar yang bersangkutan bisa melakukan perjalanan ke luar daerah.

"Karena yang bersangkutan ingin mendapatkan hasil swab untuk melakukan perjalan luar daerah," kata Ferimulyani.

UPDATE Covid-19 di Kota Padang, 519 Positif, 426 Sembuh dan 23 Meninggal Dunia

Ia menambahkan, 13 kasus positif Covid-19 di Padang berasal dari tracing pada tiga kasus positif sebelumnya.

Ferimulyani mengungkapkan, tidak ada penambahan klaster penyebaran kasus Covid-19 baru di Padang.

Hanya ada satu klaster penyebaran, Kalater Pasar Raya.

"Sudah seminggu klaster Pasar Raya tidak ada penambahan, angka sembuh 80 persen," ungkapnya. (*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved