Perahu Pemancing Karam

Sang Penolong jadi Korban Kapal Tenggelam di Padang, Anak Berharap Ayahnya Segera Ditemukan

Tiga dari 13 orang korban kapal tenggelam di perairan Padang, Sumbar, belum ditemukan. Pencarian yang dilakukan telah memasuki hari kelima.

Penulis: Rezi Azwar | Editor: Saridal Maijar
TRIBUNPADANG.COM/REZI AZWAR
Regina, anak salah satu korban kapal tenggelam di Padang yang belum ditemukan. 

"Kami langsung ke Polairud di Muaro Padang ini," ujar dia.

"Papa saya itu bukan pemancing, tapi papa kru kapal yang datang hendak menolong," katanya.

Kata Regina, ayahnya sebenarnya bukanlah nelayan, tapi juga kebetulan hobi memancing.

Tim SAR pada saat melakukan pencarian pemancing yang dilaporkan terbalik di laut, Senin (22/6/2020).
Tim SAR pada saat melakukan pencarian pemancing yang dilaporkan terbalik di laut, Senin (22/6/2020). (tribunpadang.com/reziazwar)

Tim SAR Kembali Lakukan Pencarian Korban Dilaporkan Hilang Akibat Kapal Terbalik

Karena memiliki hobi yang sama, Ridwan Gazali merasa terpanggil untuk menolong para pemancing yang mati mesin kapal di tengah laut.

"Saya sebagai anak berharap ke pemerintah lebih mengupayakan pencarian."

"Kita dari pihak keluarga berharap dapat bertemu dengan orang tua kita. Walaupun dalam keadaan apapun," ujarnya.

Regina berharap semuanya dapat dikerahkan dalam pencarian, seperti mengerahkan helikopter yang telah dilakukan kemarin.

Dari informasi yang diterima, saat kapal terbalik, ayah Regina serta dua korban lainnya mengapung pakai fiber.

VIDEO Detik-detik Penyelamatan 10 Pemancing di Padang Setelah Kapal Mereka Terbalik di Lautan

Mereka bertiga terpisah dengan 10 korban lainnya.

Hingga kini, fiber yang dikabarkan menjadi alat untuk mengapung tiga korban juga belum ditemukan.

"Pada saat itu Papa saya pakai baju merah dongker, dan pakai celana pendek yang banyak kantong-kantongnya," sebutnya.

Ia berharap, pencarian dapat dilakukan sampai korban ditemukan.

Regina menyebutkan, kalau kapal yang digunakan ayahnya tersebut tidak bermuatan lebih.

"Kapal boat itu cukup besar dengan ukuran 20x2 meter, saat itu berisi 13 orang."

"Sedangkan kapasitas isinya bisa 20 orang lebih masih sanggup. Jadi, kejadian ini murni karena cuaca buruk," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved