Gempa Sumbar

Gempa Magnitudio 4.1 di Sumbar, BMKG : Warga Diimbau Tetap Tenang, tidak Berpotensi Tsunami

Sejauh ini gempa bumi di Kabupaten Pesisir Selatan, BMKG sebut akibat penyesaran dalam lempeng Eurasia.

Penulis: Rezi Azwar | Editor: Emil Mahmud
ntnews.com.au
Ilustrasi: Info BMKG: Gempa 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Sejauh ini gempa bumi di Kabupaten Pesisir Selatan, BMKG sebut akibat penyesaran dalam lempeng Eurasia.

Kepala Stasiun Geofisika Klas I Padang Panjang, Irwan Slamet, melalui Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG dari Stasiun Geofisika Padang Panjang, Mamuri saat dihubungi TribunPadang.com membenarkan peristiwa tersebut.

"Gempa bumi tersebut terjadi pukul 18.07 WIB di wilayah Painan, Sumbar. Dan, sekitarnya diguncang gempa bumi tektonik," kata Mamuri, Selasa (16/6/2020).

Ia menjelaskan, hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi ini berkekuatan magnitudo 4.1.

Sedangkan, untuk episenter terletak pada koordinat 1.40 LS dan 100.55 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 6 km Barat Daya Painan pada kedalaman 50 kilometer/KM.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan gempa interplate akibat penyesaran dalam lempeng Eurasia," ujarnya.

Ia menjelaskan dampak gempa yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG.

Dijelaskannya, berdasarkan laporan dari masyarakat gempa bumi ini dirasakan di wilayah Painan dengan skala intensitas III MMI dan Kota Padang II MMI.

"Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu. Namun, hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut," ujarnya.

Ia menyebutkan, hingga pukul 18.37 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).

"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," tutupnya.

Dilansir TribunPadang.com, Selasa sore menyebutkan gempa bumi kembali mengguncang Provinsi Sumatera Barat ( Sumbar).

Kali ini, gempa magnituno 4,1 mengguncang Painan, Pesisir Selatan, pada Selasa (16/6/2020) pukul 18.07.45 WIB.

Dilansir dari Instagram BMKG Padang Panjang, pusat gempa tepatnya berada di 1,40 LS, 100,55 BT atau 6 km sebelah barat daya Painan Pesisir Selatan.

Pusat gempa ini berada di kedalaman 50 km.

Selama Satu Pekan Terakhir Sumatera Barat Diguncang Empat Kali Gempa Bumi

Ikut Guncang Padang, Gempa Bengkulu Jenis Gempa Bumi Dangkal Akibat Adanya Aktivitas Subduksi

Getarannya gempa terasa kuat hingga ke Kota Padang.

Ocky (22), warga Padang, mengaku merasakan beberapa detik getaran.

"Saya merasakan, tapi cuma sebentar, hanya beberapa detik," kata dia.

Skala Gempa

Berdasarkan Skala MMI (Modified Mercalli Intensity), beginilah gambaran keadaan yang dirasakan seseorang terhadap guncangan gempa, dikutip dari situs BMKG:

I MMI

Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang

II MMI

Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

III MMI

Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

IV MMI

Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.

V MMI

Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

VI MMI

Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.

VII MMI

Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.

VIII MMI

Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.

IX MMI

Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.

X MMI

Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.

XI MMI

Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.

XII MMI

Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan menjadi gelap. Benda-benda terlempar ke udara.

(TribunPadang.com/Saridal Maijar)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved