Orang Tua ABK Kapal China Mimpi Anaknya Pulang dengan Wajah Bintik-bintik Hitam
Orang tua dari ABK kapal China yang terjun kelaut bermimpi anaknya datang ke rumah dengan wajah berbintik hitam.
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Mona Triana
"Saya terus memikirkan anak sulung saya, harus kemana lagi saya melapor," ujarnya.
Ia sangat berharap Adithya Sebastian (22) dapat kembali dengan selamat sampai di rumah.
• Sudah Tidak Ada Lagi Pasien Positif Corona di Kabupaten Solok hingga Kamis 11 Juni 2020
• Update Corona Sumatera Barat Kamis 11 Juni 2020, Tambah 3 Orang Positif Covid-19, Semua Warga Padang
Sebelumnya, enam orang ABK kapal China melompat kelaut dan empat orang berhasil diselamatkan oleh Maritim Malaysia pada tanggal 07 April 2020 yang lalu.
Empat orang yang selamat telah kembali ke rumah masing-masing, sesangkan dua orang lainnya bernama Adithya Sebastian (22) dan Sugiyana belum jelas kabarnya. (*)
ABK Kapal China Asal Padang Hilang Setelah Terjun ke Laut, Orang Tua: Ke Mana lagi Saya Melapor
Seorang anak buah kapal (ABK) China asal Kota Padang, Sumbar, dilaporkan hilang.
ABK asal Padang tersebut bernama Adithya Sebastian (22).
Adithya Sebastian dilaporkan hilang pada 7 April 2020 lalu di perairan Malaysia.
• Kapal yang Ditumpangi Wagub Sumbar Nasrul Abit Diterjang Badai dan Ombak Besar
Hingga saat ini, pihak keluarga belum mendapatkan kepastian terkait kabar Adithya Sebastian.
Ayah Adithya yang bernama Basrizal (46) dan ibu Neni Marlina (43) berharap anaknya bisa kembali pulang dengan selamat.
Harapan tersebut disampaikan kedua orang tua Adithya saat ditemui TribunPadang.com di rumahnya di Jalan Adinegoro Simpang Ilalang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Jumat (12/6/2020).
Sang ayah, Basrizal mengatakan, anaknya bekerja di PT Mandiri Tunggal Bahari sebagai ABK.

• 48 Penumpang Kapal Ambu-ambu Dinyatakan Negatif Covid-19, Tiga Lainnya Menunggu Hasil Tes
Anaknya direkrut sebagai ABD di Tegal, Provinsi Jawa Tengah (Jateng).
"Awalnya berangkat dari rumah ke Tegal pada bulan Agustus untuk bekerja, tapi bekerja di atas kapal Fu Yuan Yu 1218 sejak September yang lalu," kata Basrizal.
Diceritakannya, terakhir anak sulung dari tiga bersaudara berkomunikasi dengannya pada tanggal 4 April 2020 lalu.