Corona Sumbar
Alasan Mentawai dan Padang Harus Tunda Penerapan New Normal hingga Beda Waktu Masa Transisi
Kota Padang dan Kabupaten Kepulauan Mentawai belum bisa menerapkan Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman Covid-19 (TNBPAC) atau new normal.
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: afrizal
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Kota Padang dan Kabupaten Kepulauan Mentawai belum bisa menerapkan Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman Covid-19 (TNBPAC) atau new normal.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan dua daerah tersebut memilih menjalankan transisi sebelum menerapkan Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman Covid-19 (TNBPAC) atau new normal.
• UPDATE Corona Padang, Pasien Positif Covid-19 Bertambah 5 Orang, 7 Orang Dinyatakan Sembuh Hari Ini
• UPDATE Corona Sumbar, Ada Penambahan 8 Pasien Positif Covid-19 dari 4 Daerah
Ia mengatakan, Kota Padang akan menjalani masa transisi normal baru mulai 8 hingga 12 Juni 2020, sedangkan Kabupaten Kepulauan Mentawai 8 hingga 20 Juni 2020.
Alasannya, di Kota Padang masih ada 1 klaster yaitu Pasar Raya yang masih ada penambahan positif Covid-19 hingga hari ini, Minggu (7/6/2020).
"Diperkirakan lima hari ke depan dengan kekuatan tracing ditambah sekian ribu lagi akan diswab, mudah-mudahan sudah bisa terkendali," harap Irwan Prayitno.
Orang nomor satu di Sumbar ini menambahkan, sebetulnya Kota Padang, kalau dari segi penilaian effective reproduction number (Rt) nya itu pengendalian sudah dilakukan dan sudah bisa untuk menerapkan new normal.
• Alasan Kota Padang Belum Terapkan New Normal, Wali Kota Mahyeldi Singgung Soal Kesadaran Warga
• Tunda Terapkan New Normal, Padang Fokus Masa Transisi, Mahyeldi: Sosialisasi Secara Masif
Sebab penurunan kasus sudah terjadi, landaian sudah ada dan secara data Rt sudah di bawah 1.
"Hampir dua pekan menurun terus. Jadi bukannya masuk new normal menunggu nol, enggak bisa. Gimana menunggu nol, Covid-19 masih ada," terang Irwan Prayitno.
Bahkan ungkap Irwan Prayitno, beberapa hari yang lalu masuk pendatang dari Jakarta, untungnya Sumbar punya kebijakan tes swab di BIM.
Sehingga bisa diketahui positif atau tidak secara cepat dan bisa diisolasi.
Sementara Mentawai, kata Irwan Prayitno, alasannya karena termasuk daerah terpencil atau remote area.
Ia mengatakan, bupati Mentawai lebih punya waktu untuk melakukan sosialisasi ke desa-desa.
"Jaraknya jauh-jauh, kita maklumi. Untuk sistem kesehatannya Pemprov akan mendukung penuh."
"Enggak mungkin buat rumah sakit khusus di Mentawai, dokter spesialis paru tidak ada. Ini semua kita (provinsi) backup," ucap Irwan Prayitno. (*)