Corona Sumbar
Belasan Klaster Penyebaran Corona di Padang Berhasil Diputus, Wali Kota: Tinggal Klaster Pasar Raya
Saat ini tinggal klaster penyebaran terbesar, Klaster Pasar Raya Padang yang sedang diupayakan untuk diputus.
Penulis: Rima Kurniati | Editor: afrizal
Laporan Wartawan TribunPadang. com, Rima Kurniati
TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah mengungkapkan belasan klaster penyebaran Covid-19 di Padang berhasil diputus.
Saat ini tinggal klaster penyebaran terbesar, Klaster Pasar Raya Padang yang sedang diupayakan untuk diputus.
"Allhamdulillah, kita ada 11 klaster, berhasil kita putus dan kini tinggal klaster Pasar Raya Padang," kata Mahyeldi, Rabu (3/6/2020).
• Padang Tak Ikut New Normal Setelah PSBB III Selesai, Wali Kota: Kasus Positif Covid-19 Masih Banyak
• Padang, Mentawai dan Padangpariaman Ingin Perpanjang PSBB, 15 Daerah Usulkan New Normal
Menurutnya, saat ini klaster Pasar Raya Padang menunjukan penurun kasus positif Covid-19 dari waktu sebelumnya.
Sementara klaster lainnya termasuk klaster Pengambiran sudah berhasil diputus.
Mahyeldi mengatakan untuk pemutusan mata rantai di Pasar Raya Padang sudah dilakukan swab tenggorokan.
Pihak polisi dan TNI juga dilibatkan untuk mendisiplinkan warga yang beraktivitas di Pasar Raya Padang.
Mahyeldi berharap dengan dukungan semua pihak, bisa memudahkan Pemko Padang dalam memutus mata rantai penyebaran Klaster Pasar Raya.
"InsyaAllah dengan bantuan berbagai pihak," katanya.
Belum New Normal
Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah mengatakan Padang belum menerapkan new normal setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berakhir pada 7 Juni 2020 nanti.
Saat ini Pemko Padang sedang mempersiapkan beberapa hal terkait evaluasi program pemutusan mata rantai Covid-19, termasuk persiapan new normal.
• Padang, Mentawai dan Padangpariaman Ingin Perpanjang PSBB, 15 Daerah Usulkan New Normal
• Ibu Hamil 5 Bulan di Sumatera Barat Positif Covid-19, Bertambah 11 Orang, Total Pasien Corona 585
"Kita masih mempersiapkan dan evaluasi sampai tanggal 7 Juni. Setelah tanggal 7 Juni, kita masih transisi dan belum new normal," kata Mahyeldi, Rabu (3/6/2020).
Ia menambahkan, salah satu alasan, Padang belum menerapkan new normal sebab masih banyak kasus positif Covid-19.